Kendaraaan bermotor melintasi jalanan yang rusak akibat gempa bumi di kota Rizal, Filipina, 11 Februari 2017. Gempa berkekuatan 6.5 SR menyebabkan listrik mati, dan sejumlah orang dinyatakan hilang. REUTERS/Stringer
TEMPO.CO, Mindanao - Gempa kuat yang menghantam kawasan di Pulau Mindanao, Filipina selatan, menewaskan sedikitnya enam orang dan melukai ratusan lain. Hal tersebut disampaikan Badan Bencana Alam Filipina kepada media pada Sabtu, 11 Februari 2017.
Lembaga Survei Geologi Amerika Serikat mengatakan gempa berkekuatan 6,7 skala Richter itu terjadi di kedalaman 10 kilometer dengan episentrum 13 kilometer sebelah timur Kota Surigao.
Sementara itu, laporan dari Badan Regional Bencana Alam Surigao Del Norte menyatakan aliran listrik di seluruh Kota Surigao padam dan beberapa struktur bangunan rusak parah.
"Lapangan terbang Surigao terpaksa ditutup karena landasan pacu retak," tulis Jerusalem Post,Sabtu, 11 Februari 2017.
Akibat bencana alam tersebut, setidaknya enam orang meninggal, termasuk balita 4 tahun. Sedangkan yang mengalami luka-luka mencapai lebih dari 108 orang.
Salah seorang warga setempat menceritakan bagaimana dia terbangun oleh hantaman bumi pada Jumat malam itu.
"Saya bersama keluarga sedang siap-siap tidur malam itu ketika jam menunjuk pukul 22.00. Tiba-tiba semuanya terguncang keras," ucap Manuel Cervantes.
Reanto Solidum, Kepala Badan Seismik Filipina, menuturkan kepada radio setempat, Sabtu pagi, 11 Februari 2017, telah terjadi 89 gempa susulan, tapi tidak menimbulkan kerusakan.
"Tidak ada ancaman tsunami yang ditimbulkan gempa tersebut," bunyi siaran pers Pusat Peringatan Dini Tsunami Pasifik Amerika Serikat.
Solidum mengatakan gempa paling kuat di kota tersebut terjadi pada 1879 dengan kekuatan 6,9 skala Richter.