Seorang anak laki-laki membawa bayi yang menjadi korban atas serangan udara yang dilancarkan oleh pesawat-pesawat jet milik Rusia di kota Douma, Ghouta timur di Damaskus, Suriah 10 Januari 2016. REUTERS
TEMPO.CO, Almaty - Turki dan Rusia akan membentuk sebuah komisi menyusul insiden salah pengeboman yang dilancarkan jet tempur Rusia terhadap posisi militer Turki.
"Insiden tersebut mengakibatkan tiga serdadu Turki tewas dan 11 lainnya luka-luka," ujar juru bicara angkatan bersenjata Turki.
Seorang sumber dari kalangan militer Turki yang tak bersedia disebutkan namanya mengatakan, pembentukan komisi tersebut untuk mencegah peristiwa yang sama terulang kembali di masa yang datang.
Salah satu bom yang dilesakkan jet tempur Rusia pada Kamis, 9 Februari 2017, pukul 08.40 waktu setempat tanpa sengaja menghantam sebuah gedung yang digunakan oleh unit militer Turki untuk menyerang ISIS.
"Akibat hantaman bom tersebut, tiga serdadu Turki tewas dan 11 lainnya luka-luka. Insiden itu berlangsung di kawasan operasi "Tameng Eufrat" di utara Suriah," ujar sumber.
Dia mengatkan kepada kantor berita TASS, komisi ini sengaja dibentuk menyusul kesalahan pengeboman.
"Target pembentukan komisi ini adalah mencegah kejadian serupa yang akan datang dan melakukan koordinasi kedua negara."
Dia melanjutkan, Turki dan Rusia harus mengembangkan kerjasama positif. "Karena hal itu penting bagi kedua negara untuk menciptakan perdamaian di Suriah."