6 Pekerja Palang Merah Internasional Terbunuh di Afganistan

Reporter

Jumat, 10 Februari 2017 05:05 WIB

Sebuah kendaraan militer melintas, saat operasi tempur menghadapi militan ISIS. Selain mengerahkan ribuan tentara, militer Afganistan mengirim sejumlah helikopter dan kendaraan tempur. Afghanistan, 29 Agustus 2015. Mustafa Bag/Getty Images

TEMPO.CO, Kabul - Militan kelompok bersenjatan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) diduga membunuh enam pekerja Palang Merah Internasional (ICRC) asal Afganistan.

"Menurut pejabat pemerintah, ketika nyawanya dihabisi ISIS mereka sedang membawa bantuan ke kawasan yang dihantam badai salju mematikan," tulis Al Jazeera, Kamis 9 Fabruari 2017.

Dua pekerja lainnya, jelas juru bicara ICRC Thomas Glass, belum ditemukan setelah serangan oleh kelompok yang belum ditahui itu berlangsung di Provinsi Jowzjan pada Rabu, 8 Februari 2017.

"Saya menyampaikan duka cita mendalam kepada keluarga korban meninggal dan yang belum ditemukan," kata Presiden ICRC, Peter Maurer, melalui akun Twitter.

Menanggapi insiden ini, Gubernur Jowjan Lotfullah Azizi mengatakan kepada kantor berita Reuters, para pekerja bantuan kemanusiaan itu berada dalam konvoi yang sedang mengangkut suplai ke area yang dihantam longsoran salu ketika mereka menjadi target serangan oleh personil yang diduga dari ISIS.

"ISIS sangat aktif di daerah tersebut," ucap Azizi.

Sementara itu, Kepala Kepolisian Jowjan Rahmatullah Turkistani, menerangkan, mayat pekerja ssosial itu telah diangkut ke ibu kota provinsi. "Kami sedang operasi pencarian korban hilang," ujarnya.

Juru bicara Taliban, Zabiullah Mujahid, menyatakan tidak terlibat dalam aksi serangan terhadap pekerja Palang Merah Internasional.

AL JAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN

Berita terkait

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

2 hari lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

2 hari lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

9 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

13 hari lalu

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

Ada 10 negara yang paling tidak aman di dunia dan tidak disarankan untuk berkunjung ke sana. Siapa saja?

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

28 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

29 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

38 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

39 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

40 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

40 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya