Imigran asal Palestina mengantri makanan untuk tetap bertahan dalam cuaca dingin di kamp pengungsian di pelabuhan kota Calais, Prancis, 1 Desember 2015. Ribuan imigran tetap bertahan di kamp tersebut dan berharap mereka dapat menuju Inggris dengan kapal feri atau melalui terowongan. Getty Images/Jeff J Mitchell
TEMPO.CO, London - Pemerintah Inggris mengumumkan akan melanjutkan program penerimaan pengungsi, setelah sebelumnya selama setahun melaksanakan skema Dubs yakni menerima anak-anak pengungsi.
Menteri Imigrasi Inggris, Robert Goodwill, dalam keterangannya kepada media, Rabu 8 Februari 2017, mengatakan, Inggris bangga terlibat dalam mengatasi krisis pengungsi.
"Kami akan mengakhiri program Dubs yang membantu 350 anak-anak untuk ditempatkan kembali di negara ini ketika porgam tersebut berakhir pada Maret 2017," ucapnya dalam sebuah pernyataan.
Skema Dubs adalah hasil amandemen undang-undang keimigrasian yang diperkenalkan pada Mei 2016 setelah mendapatkan tekanan dari politikus veteran Inggris, Alf Dubs. Pemerintah diminta melindungi anak-anak di kamp-kamp pengungsi di utara Prancis.
Dubs sendiri tiba di Ingris sebagaianak-anak pengungsi yang melarikan diri akibat kejaran Nazi Jerman pada Perang Dunia II.
Sekitar 200 anak telah tiba di Inggris berada di bawah program pengungsi atau skema ini sejak mereka diambil pada Oktober 2016. Selanjutnya, jumlah mereka akan bertambah 150 anak lagi sebelum program tesebut berakhir.
"Inggris memiliki sejarah membangakan karena telah membuktikan bisa melindungi anak-anak akibat krisis pengungsi," kata Goodwill.