Islamic Center Fort Pierce hancur usai dibakar dalam bagian aksi penembakan klub malam Pulse. nydailynews.com
TEMPO.CO, Florida - Masih ingat dengan insiden pembakaran masjid di di Kota Fort Piece, Negara Bagian Florida oleh seorang pria bersepeda motor tahun 2016?
Masjid yang berada di Pusat Islam Fort Pierce merupakan tempat ibadah yang kerap dikunjungi beberapa pelaku teror, termasuk penembak klub malam Orlando. Masjid itu dibakar bertepatan dengan hari peringatan insiden 11 September 2001.
Berdasarkan bukti hasil rekaman kamera pemantau yang ditempatkan di luar masjid, Kepolisian Distrik St Lucie menjadikan Joseph Michael Schreiber sebagai tersangka. Sepeda motor Schreiber disebut cocok dengan sepeda motor yang dipakai pembakar pada saat kejadian.
Pria berusia 32 tahun itu ditangkap dua hari setelah melakukan aksinya yang jelas terekam kamera pengawas masjid tersebut.
Dalam rekaman terlihat seorang pria datang menghampiri masjid dengan menunggangi sepeda motor sambil membawa botol berisi cairan dan setumpuk kertas. Setelah itu pemuda yang belakangan diidentifikasi sebagai Schreiber tersebut mengitari sisi sebelah timur dari bangunan masjid dan tiba-tiba kobaran api mulai terlihat.
Setelah mulai terbakar pria itu berjalan menjauh dari pusat api dan melarikan diri menggunakan sepeda motornya. Saat pembakaran masjid, bertepatan dengan Idul Adha.
Saksi mata melakukan panggilan darurat ke 911 sekitar 45 menit setelah api telah menyebar ke loteng. Butuh waktu sekitar empat setengah jam bagi petugas pemadam kebakaran untuk memadamkan api. Tidak ada yang terluka dalam kebakaran itu karena masjid dalam keadaan kosong ketika kejadian.
Salah satu jamaah masjid tersebut adalah Omar Mateen, pelaku penembakan klab malam Pulse, Orlando, pada tanggal 12 Juni 2016 yang menewaskan 49 orang dan melukai lebih 50 orang lainnya. Ia kemudian tewas oleh aparat kepolisian pada akhir penembakan di Orlando, sekitar 160 kilometer barat laut Fort Pierce, kota pesisir Atlantik.
Selain Mateen, Moner Mohammad Abu Salha, pria keturunan Amerika Taliban yang menjadi pelaku bom bunuh diri di Suriah, juga pernah menjadi jamaah masjid itu.
Selain sering dikunjungi beberapa pelaku teror, masjid itu dilaporkan kerap menjadi sasaran serangan kebencian setelah peristiwa penembakan di klub malam Orlando yang dikhususkan bagi kaum gay. Imam masjid mengatakan sejak Juni 201 mereka telah menerima ancaman, termasuk ancaman pembakaran.