Pemerintah AS Patuhi Pembekuan Larangan Muslim

Reporter

Minggu, 5 Februari 2017 07:49 WIB

Ratusan ribu massa berkumpul di Terminal 4 Bandara Internasional JFK saat menggelar aksi protes, di New York, AS, 28 Januari 2017. Mereka juga menuntut 12 pengungsi yang baru saja mendarat di Amerika Serikat dan ditahan selama belasan jam oleh otoritas bandara, segera dibebaskan. REUTERS/Joe Penney

TEMPO.CO, Washington- Pemerintah Amerika Serikat akhirnya mematuhi keputusan hakim federal yang menghentikan sementara perintah eksekutif Presiden Donald Trump terkait larangan imigrasi.

Keputusan itu diambil Hakim Federal AS James Robart usai mempertimbangkan tuntutan yang diajukan jaksa dari empat negara bagian AS.

Baca: Hakim Seattle Batalkan Larangan Muslim Trump Secara Nasional


Dilansir dari laman CNN, Ahad 5 Februari 2017, Kementerian Keamanan Dalam Negeri AS menyatakan telah menghentikan semua aktivitas pencabutan visa, dan melanjutkan pengecekan imigrasi standar seperti saat sebelum pelaksanaan perintah eksekutif Trump.

Seorang perwakilan kementerian tersebut pun menyebutkan bahwa pihak imigrasi akan memberlakukan kembali visa yang dicabut pasca-kebijakan kontroverisal yang diterapkan sejak pekan lalu itu.


Visa warga dari tujuh negara mayoritas muslim tersebut diberlakukan kembali selama tak bermasalah.

Departemen Luar Negeri AS sebelumnya melaporkan sedikitnya 60 ribu visa wisatawan asing dicabut menyusul kebijakan Presiden AS Donald Trump yang melarang masuknya masyarakat muslim dari tujuh negara berpenduduk mayoritas muslim.


Ketujuh negara yang adalah Suriah, Iran, Irak, Libya, Somalia, Sudan, dan Yaman dianggap berbahaya karena diduga menjadi lokasi koordinasi dan operasi kelompok teroris.

Juru bicara urusan kekonsuleran Deplu AS, Will Cocks menyebutkan bahwa penolakan visa itu bersamaan dengan pelarangan masuknya pengungsi dari seluruh dunia ke negeri Paman Sam selama 120 hari.


Dia mengakui munculnya keluhan selama pemberlakukan kebijakan imigrasi Trump.

"Kami menyadari bahwa individu yang bersangkutan merasa tak nyaman selama kami melakukan review sesuai arahan eksekutif," kata Cocks dilansir dari Al Jazeera, Sabtu.

Pembekuan kebijakan imigrasi Trump tersebut berlaku efektif sejak 3 Februari waktu setempat. Kementerian Kehakiman kabinet Trump sempat menyatakan akan mempelajari terlebih dulu keputusan Robart. Mereka belum memutusan ada tidaknya pengajuan banding.

Jaksa Agung Negara Bagian Washington Bob Ferguson sempat meminta pemerintah AS mematuhi keputusan ini.


Advertising
Advertising

Pada CNN, jaksa yang menggugat kebijakan Trump ini menyatakan siap untuk menangani kasus itu bila dibawa ke Mahkamah Agung AS.

CNN | REUTERS | AL JAZEERA | YOHANES PASKALIS

Berita terkait

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

1 hari lalu

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

Stormy Daniels, bintang film dewasa yang menjadi pusat persidangan uang tutup mulut mantan presiden Donald Trump, akan bersaksi

Baca Selengkapnya

Sekelompok Hakim AS Konservatif Tolak Pekerjakan Lulusan Universitas Columbia Pro-Palestina

1 hari lalu

Sekelompok Hakim AS Konservatif Tolak Pekerjakan Lulusan Universitas Columbia Pro-Palestina

Tiga belas orang hakim federal konservatif di AS memboikot lulusan Universitas Columbia karena protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

6 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

7 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

16 hari lalu

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

23 hari lalu

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

Donald Trump menilai saat ini adanya kurangnya kepemimpinan Joe Biden hingga membuat Tehran semakin berani

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

27 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

34 hari lalu

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih

Baca Selengkapnya

Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

36 hari lalu

Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

Joe Biden 81 tahun dan Donald Trump 78 tahun akan bertarung di kontestasi pemilihan Presiden AS di usia yang tak lagi muda.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS

39 hari lalu

Top 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS

Top 3 dunia adalah Joe Biden akan bertanding ulang melawan Donald Trump di Pilpres AS hingga masyarakat Arab di Amerika Serikat kecewa.

Baca Selengkapnya