Donald Trump Janji Bolehkan Gereja Terlibat Politik

Reporter

Jumat, 3 Februari 2017 15:21 WIB

Presiden AS Donal Trump dan istrinya, Melania Trump tiba untuk berdoa bersama selama National Prayer Service di Gereja Katedral Nasional di Washington, AS, 21 Januari 2017. REUTERS/Carlos Barria

TEMPO.CO, Washington - Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali mencetuskan kontroversi setelah bersumpah membolehkan gereja dan lembaga bebas pajak lain terlibat dalam kegiatan politik. Sontak, pernyataannya tersebut mengundang kecaman berbagai pihak.

Para kritikus mengklaim tindakan itu diambil sebagai balas jasa kepada penganut Kristen yang mendukungnya dalam pemilihan presiden November 2016, selain karena ambisi pribadinya menjadikan rumah ibadah itu sebagai alat politik.

Baca juga:
Hacker Retas Radio AS dengan Lagu Rap 'F*** Donald Trump'
Mayoritas Warga Amerika Minta Obama Kembali Jadi Presiden
Trump Peringatkan Israel untuk Tak Membangun Permukiman Baru

Seperti dilansir Reuters pada 3 Februari 2017, Trump menyampaikan sumpahnya di hadapan politikus Amerika, pemimpin agama, dan tamu negara, termasuk Raja Abdullah dari Yordania, pada Kamis, 2 Februari 2017.

Pernyataan Trump terkait dengan rencana membatalkan Amendemen Johnson yang disahkan pada 1954. Amendemen Johnson melarang organisasi bebas pajak, seperti rumah ibadah, lembaga amal, dan lembaga pendidikan, secara langsung atau tidak langsung terlibat dalam kampanye politik, baik mendukung maupun menentang calon politik.

"Saya akan membatalkan Amendemen Johnson dan mengizinkan perwakilan agama berbicara secara bebas tanpa takut hukuman. Saya akan melakukannya," kata Trump.

Sebelum ini, Trump membantah amendemen itu ketika berkampanye dan mendapat dukungan pemimpin Kristen, termasuk Presiden Universitas Liberty Jerry Falwell Jr.

Perubahan atas Amendemen Johnson membutuhkan kesepakatan Kongres yang dikuasai Partai Republik. Rabu lalu, anggota legislatif partai itu memperkenalkan langkah untuk merevisinya.

Setelah Trump mengeluarkan pernyataan itu, Ketua Dewan Perwakilan Republik Paul Ryan mengatakan mendukung penghapusan Amendemen Johnson.

Namun kritikus, termasuk kelompok Americans United for Separation Church and State, menyuarakan keprihatinan terkait dengan hal itu.

"Presiden Donald Trump dan sekutunya dalam agama ingin membuat rumah ibadah di negara ini sebagai komite aksi politik. Ini juga akan menyebabkan rumah ibadah berfokus pada usaha untuk mendapatkan dukungan calon guna meraih bantuan keuangan dan lain-lain. Ini bakal menjadi bencana bagi gereja dan politik di negara ini," ucap direktur eksekutif kelompok itu, Barry Lynn.

Pada acara itu, Trump turut mencemooh aktor Arnold Schwarzenegger, penggantinya dalam reality show di televisi, Celebrity Apprentice, menyusul penurunan jumlah penonton.

Trump juga mengklaim hampir semua negara di dunia mengambil keuntungan dari Amerika.

REUTERS | TVC NEWS | YON DEMA




Berita terkait

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

11 jam lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

1 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

10 hari lalu

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

17 hari lalu

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

Donald Trump menilai saat ini adanya kurangnya kepemimpinan Joe Biden hingga membuat Tehran semakin berani

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

21 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

28 hari lalu

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih

Baca Selengkapnya

Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

30 hari lalu

Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

Joe Biden 81 tahun dan Donald Trump 78 tahun akan bertarung di kontestasi pemilihan Presiden AS di usia yang tak lagi muda.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS

32 hari lalu

Top 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS

Top 3 dunia adalah Joe Biden akan bertanding ulang melawan Donald Trump di Pilpres AS hingga masyarakat Arab di Amerika Serikat kecewa.

Baca Selengkapnya

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

33 hari lalu

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyindir Donald Trump, yang akan menjadi pesaingnya lagi dalam pemilihan presiden AS yang akan datang pada bulan November.

Baca Selengkapnya

Tanding Ulang Joe Biden Vs Donald Trump, Begini Sistem Pemilu Presiden di Amerika Serikat

33 hari lalu

Tanding Ulang Joe Biden Vs Donald Trump, Begini Sistem Pemilu Presiden di Amerika Serikat

Pada pemilihan Presiden AS, Joe Biden akan tanding ulang dengan Donald Trump. Bagaimana sistem pemilu di Amerika Serikat?

Baca Selengkapnya