Polisi Israel Kosongkan Permukiman Ilegal Yahudi di Amona

Reporter

Jumat, 3 Februari 2017 11:03 WIB

Bentrok pemukiman ilegal Yahudi di Amona, Israel, 2 Februari 2017. AP Photo

TEMPO.CO, Ramallah - Pasukan keamanan Israel akhirnya berhasil mengosongkan permukiman Yahudi ilegal di dekat Ramallah setelah dua hari terjadi bentrokan dengan penghuni.

Seperti dilansir CNN, Jumat, 3 Februari 2017, polisi Israel pada Kamis lalu berhasil menggusur sekitar 800 warga dari 330 keluarga yang tinggal di permukiman Amona.

Penggusuran ini sesuai dengan putusan Mahkamah Agung Israel bahwa pemukiman itu dibangun secara ilegal di tanah pribadi warga Palestina.

“Operasi penggusuran berhasil diselesaikan pada Kamis,” kata Micky Rosenfeld, juru bicara kepolisian Israel kepada CNN.

Baca: Temui Menlu Prancis, Menlu Retno Tegaskan Dukungan RI bagi Perdamaian Palestina

Pada Kamis pagi, polisi bergerak menggusur 42 keluarga terakhir yang masih bertahan.

Polisi mengaku berhasil membujuk 70-150 pemukim anarkistis yang membarikade diri mereka di sinagoga, rumah ibadah Yahudi, di permukiman untuk pergi dengan sukarela.

Ratusan aktivis sayap kanan menerobos blokade jalan tentara pada Rabu pagi lalu untuk menunjukkan dukungan bagi warga Amona. Adapun ribuan warga yang berunjuk rasa melempari petugas dengan batu dan barang-barang yang terbakar.

Sebanyak 13 orang ditangkap dan sekitar 60 petugas terluka dalam bentrokan dengan pengunjuk rasa. Pengunjuk rasa dan pemukim yang marah berteriak kepada polisi bahwa "Orang Yahudi tidak mengusir orang Yahudi."

Amona didirikan pada 1990-an di sebuah tanah pribadi di dekat Kota Ramallah, Tepi Barat.

Mahkamah Agung Israel memutuskan pada 2014 bahwa permukiman Amona dibangun di atas tanah pribadi warga Palestina dan harus dihancurkan sebelum 8 Februari 2017.

Para pejabat ultra-konservatif Israel telah berjuang membatalkan keputusan itu.

Namun warga Palestina sebagai pemilik sah tanah di Amona belum mengetahui cara untuk dapat mengambil kembali haknya itu.

“Saya sedang mencari cara untuk bisa pindah ke Amona. Jika bisa, saya akan bahagia sekali,” ujar Ibrahim Yaqoub, 56 tahun, yang terusir dari tanah warisannya dua dekade lalu.

Yaqoub, yang kini tinggal di Desa Ein Yabrud, dekat Ramallah, berencana menanami tanah itu dengan pohon zaitun, tomat, lentil, dan gandum. “Tanah itu sangat subur, pasti dapat ditanami tumbuhan apa pun,” tuturnya.

Wali Kota Silwad, kota di Palestina yang membawahi Amona, menyebutkan kemenangan ini hanya separuh.

“Para pemukim ilegal memang digusur. Tapi, sebagai gantinya, Israel akan membangun permukiman ilegal lain di Tepi Barat,” kata Abdulrahman Salih, Wali Kota Silwad.

Penggusuran warga Amona terjadi beberapa jam setelah pemerintah Israel mengumumkan rencana pembangunan 3.000 rumah baru di sejumlah permukiman ilegal lain di Tepi Barat.

CNN | THE JERUSALEM POST | VOA | SITA PLANASARI AQUADINI





Berita terkait

Hamas Rilis Video Terbaru Dua Sandera, Buktikan Masih Hidup

11 jam lalu

Hamas Rilis Video Terbaru Dua Sandera, Buktikan Masih Hidup

Hamas merilis video terbaru dua sandera yang masih hidup dan sehat.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar hingga ke Kampus Elit Eropa

12 jam lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar hingga ke Kampus Elit Eropa

Unjuk rasa mendukung Palestina terus melebar dari AS hingga ke kampus-kampus di Eropa.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

16 jam lalu

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

Ribuan warga Israel menuntut dilakukannya pemilhan umum dini dan meminta agar sandera dibebaskan menyusul video yang dilansir Hamas.

Baca Selengkapnya

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

18 jam lalu

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

Lebanon akan menerima yurisdiksi Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk mengadili kejahatan perang Israel di wilayahnya sejak Oktober lalu.

Baca Selengkapnya

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

19 jam lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

1 hari lalu

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

Pasukan Inggris mungkin ditugaskan untuk mengirimkan bantuan ke Gaza dari dermaga lepas pantai yang sedang dibangun oleh militer Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

1 hari lalu

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

1 hari lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Klaim Keputusan ICC Tak Akan Pengaruhi Israel, Netanyahu: Tapi Preseden Berbahaya

1 hari lalu

Klaim Keputusan ICC Tak Akan Pengaruhi Israel, Netanyahu: Tapi Preseden Berbahaya

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan keputusan apa pun yang dikeluarkan oleh ICC tidak akan pengaruhi Israel

Baca Selengkapnya

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

1 hari lalu

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

Rencana serangan Israel ke Kota Rafah di Gaza yang berbatasan dengan Mesir dapat menimbulkan bencana bagi stabilitas regional

Baca Selengkapnya