Jean-Claude Juncker, Perdana Menteri Luxembourg. (AP Photo/Wong Maye-E)
TEMPO.CO, Teheran - Pelarangan Presiden Amerika Serikat Donald Trump terhadap warga Iran memasuki negerinya tidak berlaku bagi Luxembourg.
Negeri di Eropa itu justru mengambil langkah maju dengan memperkuat hubungan bilateralnya dengan Negeri Mullah.
Juru bicara di Kamar Dagang dan Industri Iran-Luxembourg atau IRALUX menyatakan, kedua negara akan memperkuat kerjasama dengan mempermudah kedua warga negara memperoleh visa kunjungan.
Dalam sebuah wawancara dengan majalah Delano, Mahmoud Kouchesfahani, selaku pimpinan IRALUX, mengatakan, banyak perusahaan berdiri di mana-mana di Eropa dan AS. Mereka bersikap santai menghadapi keputusan AS soal visa.
"Masyarakat Luxembourg berpikiran sangat positif terhadap Iran, khsusnya mengenai sejarah dan kebudayaannya. Mereka telah melakukan perjalanan ke iran selama bertahun-tahun. Apa yang mereka sukai adalah masywakar dan penerimaan mereka di berbagai kota," ucapnya.
Menurut sejumlah laporan baru-baru ini, sekelompok wisatawan merencanakan kunjungan ke Iran pada Mei 2017. Mereka terdiri dari federasi manajer muda Luxembourg.
Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz
10 hari lalu
Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz
Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.