Serangan Masjid Quebec, Tumbuhkan Solidaritas di Kanada

Reporter

Rabu, 1 Februari 2017 05:00 WIB

Ratusan orang memegang lilin saat mengikuti aksi dukungan pada komunitas muslim setelah terjadinya penembakan di sebuah masjid di Quebec, Kanada, 30 Januari 2017. Sebanyak enam orang meninggal dunia dan delapan lainnya mengalami luka-luka dalam insiden penembakan tersebut. REUTERS/Dario Ayala

TEMPO.CO, Quebec - Mohamed Labidi tampak kehilangan kata-kata untuk berucap. Air matanya meleleh mengalir di pipinya setelah beberapa menit di atas podium.

Bekas Presiden Pusat Kebudayaan Islam Quebec di Kota Quebec, Kanada, tempat insiden penembakan mengakibatkan enam jamaah masjid tewas saat salat pada Ahad, 29 Januari 2017, itu belum sanggup membuka mulut. Air matanya terus menetes.

"Saya tak dapat mengekspresikan betapa menyakitkannya tragedi yang menghantam komunitas kami di tempat beribadah saat jamaah sedang salat," ucap Labidi di acara jumpa pers di Kota Quebec, Senin pagi waktu setempat, 30 Januari 2017.

"Kami tersentuh dengan solidaritas ini sehingga mengurangi rasa sakit kami," katanya dengan suara terisak.

Itu adalah respons emosional Labidi yang menggema di antara anggota jamaah dan perwakilan komunitas muslim di seluruh wilayah Quebec terhadap dampak penembakan mematikan di sebuah masjid populer di ibu kota provinsi.

Setidaknya satu orang pria bersenjata masuk ke dalam Pusat Kebudayaan Islam di Ste-Foy sesaat setelah salat isya. Pria itu memuntahkan timah panas dari senapannya ke ruangan.

Peluru tajam itu menghantam para jemaah yang sedang salat, berdoa, membaca Quran dan bercakap-cakap. Akibat ulah pria itu, enam orang tewas seketika dan delapan lainnya luka-luka.

"Enam saudara kami yang kemarin salat bersama kami, saling bersalaman dengan kami ditembak dari belakang," ujar jamaah lainnya di Quebec sambil menitikkan air mata, Senin.

Tak kurang dari Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, dan Gubernur Quebec, Philippe Couillared, mengecam aksi brutal tersebut sebagai "sebuah aksi teroris."

"Orang-orang tidak berdosa yang sedang menjalankan ibadah menjadi sasaran. Mereka tidak membuat kesalahan, ini adalah serangan teroris," kata Trudeau di depan anggota parlemen, Senin siang waktu setempat, 30 Januari 2017.

Dia melanjutkan, "Ini adalah serangan terhadap nilai-nilai yang paling intrinsik. Sebagai orang Kanada, kita menghargai nilai-nilai keterbukaan, keragaman dan kebebasan beragama."

"Bagi lebih dari satu juta umat muslim Kanada, saya ingin mengatakan secara langsung kepada kalian, kami semua bersama Anda. Tiga puluh enam juta hati senantiasa bersama Anda," ucapnya.

AL JAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN


Berita terkait

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

6 hari lalu

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Kolaborasi LPIE dengan institusi pemerintahan membawa mitra binaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) LPEI untuk pertama kalinya menembus pasar ekspor ke Kanada.

Baca Selengkapnya

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

6 hari lalu

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Perampok Gasak Emas Rp 253 Miliar di Kanada, Terbesar dalam Sejarah

9 hari lalu

Perampok Gasak Emas Rp 253 Miliar di Kanada, Terbesar dalam Sejarah

Polisi Kanada menangkap sembilan orang yang diduga melakukan pencurian emas terbesar dalam sejarah.

Baca Selengkapnya

Kini Walikota Kanada, Pria Ini Pernah Jadi Gelandangan dan Pecandu Narkoba

17 hari lalu

Kini Walikota Kanada, Pria Ini Pernah Jadi Gelandangan dan Pecandu Narkoba

Seorang walikota Kanada pernah menjadi gelandangan dan pecandu narkoba. Ia berhasil bangkit dan menjadi pemimpin sebuah kota di Kanada.

Baca Selengkapnya

Intel Kanada Temukan Campur Tangan Cina dalam Dua Pemilu

19 hari lalu

Intel Kanada Temukan Campur Tangan Cina dalam Dua Pemilu

Laporan Badan Intelijen Keamanan Kanada (CSIS) menemukan bahwa ada campur tangan Cina dalam dua pemilu terakhir di negara itu.

Baca Selengkapnya

Siang Ini Amerika dan Kanada Alami Gerhana Matahari Total, Begini Tahapan Terjadinya

20 hari lalu

Siang Ini Amerika dan Kanada Alami Gerhana Matahari Total, Begini Tahapan Terjadinya

Walaupun Indonesia tidak alami gerhana matahari total yang terjadi hari ini, tetapi ini merupakan fenomena menarik di dunia.

Baca Selengkapnya

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

21 hari lalu

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

Beberapa negara Eropa sekutu Israel pertimbangkan hentikan penjualan senjata akibat pembunuhan tujuh relawan World Central Kitchen di Gaza

Baca Selengkapnya

Sambut Wisatawan Gerhana Matahari Total, Kota di Kanada Umumkan Keadaan Darurat

21 hari lalu

Sambut Wisatawan Gerhana Matahari Total, Kota di Kanada Umumkan Keadaan Darurat

Kawasan air terjun Niagara dinyatakan National Geographic sebagai salah satu tempat terbaik untuk melihat gerhana matahari total.

Baca Selengkapnya

World Central Kitchen Serukan Penyelidikan Independen Atas Pembunuhan Pekerjanya di Gaza

24 hari lalu

World Central Kitchen Serukan Penyelidikan Independen Atas Pembunuhan Pekerjanya di Gaza

World Central Kitchen menyerukan "investigasi pihak ketiga yang independen" terhadap serangan udara Israel yang menewaskan tujuh stafnya di Gaza.

Baca Selengkapnya

Chef Pendiri World Central Kitchen: Israel Targetkan Pekerja Kami Secara Sistematis!

24 hari lalu

Chef Pendiri World Central Kitchen: Israel Targetkan Pekerja Kami Secara Sistematis!

Chef Jose Andres mengatakan bahwa serangan Israel yang menewaskan tujuh pekerja bantuan World Central Kitchen di Gaza adalah serangan sistematis

Baca Selengkapnya