Presiden Gambia Barrow Hapus Kata 'Islam' dari Nama Negara  

Reporter

Senin, 30 Januari 2017 18:31 WIB

Adama Barrow, Presiden terpilih Gambia. freedomnewspaper.com

TEMPO.CO, Banjul - Adama Barrow, presiden baru Gambia resmi menghapus kata "Islam" dari nama negara itu. Sehingga nama negara ini saat ini adalah Republik Gambia.

Yahya Jammeh yang kabur ke luar negeri setelah kalah suara dari Barrow, mengubah nama negara itu dengan menambahkan kata "Islam" menjadi Republik Islam Gambia pada tahun 2015.

Berita terkait:
Akhiri Kekuasaan, Bekas Presiden Gambia Kabur ke Guenia
Kabur, Bekas Presiden Gambia Bawa Uang Negara Rp 147,1 M
Presiden Barrow Tiba di Gambia Disambut Pejabat Militer

Menurut Barrow, Gambia yang berpenduduk 90 persen muslim berdasar negara republik.

Selain itu, Barrow juga berjanji segera mereformasi badan intelijen terkenal negara itu dan menjamin kebebasan media.

Berbicara pada konferensi pers pertamanya setelah memasuki kantor pada hari Kamis pekan lalu, Barrow juga mengumumkan rencana untuk mengubah nama Badan Intelijen Nasional (NIA).

NIA adalah polisi rahasia yang paling ditakuti dan dituduh oleh kelompok-kelompok hak asasi kerap melakukan penghilangan paksa dan penyiksaan di bawah kendali Jammeh.

Barrow mengatakan kepada wartawan pada Sabtu, 28 Januari 2017 di ibukota Banjul, NIA akan terus ada, namun namanya akan diganti atau dilanjutkan dengan nama yang berbeda.

"Aturan hukum yang akan berkuasa untuk ke depannya," kata Barrow seraya menambahkan bahwa pelatihan akan diberikan kepada agen NIA.

Barrow juga juga mewajibkan seluruh pejabat pemerintah mengumumkan harta bendanya sebelum lolos ke pemerintahannya.

Barrow akan mengemban tugas berat ke depannya dalam memimpin negara di tengah berbagai kritikan terkait sistem pemerintahan yang ototriter selama ini oleh Jammeh.

Jammeh, yang memerintah negara kecil di Afrika Barat tersebut selama 22 tahun telah menciptakan kegaduhan besar dengan menolak untuk menyerahkan kekuasaan kepada Barrow setelah kalah dalam pemilihan presiden pada 1 Desember 2017.

Setelah menghadapi tekanan besar dari negara-negara di kawasan regional dan ancaman penangkapan oleh pasukan Afrika Barat, Jammeh akhirnya mengaku kalah. Dia kamudian melarikan diri dengan membawa lari uang negara sebesar jutaan dolar Amerika Serikat.

AL JAZEERA|YON DEMA

Berita terkait

Parlemen Gambia Atur Hukuman untuk Pelaku Mutilasi Alat Kelamin Perempuan

43 hari lalu

Parlemen Gambia Atur Hukuman untuk Pelaku Mutilasi Alat Kelamin Perempuan

Anggota parlemen Gambia berencana melakukan sebuah pemungutan suara untuk sebuah proposal yang akan melarang mutilasi alat kelamin perempuan

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Afrika 2023: Senegal Lolos 16 Besar Usai Kalahkan Kamerun, Guinea Menang 1-0 atas Gambia

20 Januari 2024

Hasil Piala Afrika 2023: Senegal Lolos 16 Besar Usai Kalahkan Kamerun, Guinea Menang 1-0 atas Gambia

Senegal sukses mengatasi Kamerun pada pertandingan Grup C Piala Afrika 2023 pada Sabtu dinihari, 20 Januari 2024.

Baca Selengkapnya

Mantan Menteri Gambia Diadili di Swiss, Dituduh Memperkosa dan Membunuh Oposisi

9 Januari 2024

Mantan Menteri Gambia Diadili di Swiss, Dituduh Memperkosa dan Membunuh Oposisi

Mantan menteri Gambia di bawah diktator terguling Yahya Jammeh diadili di Swiss dalam kasus dugaan pemerkosaan dan pembunuhan 25 tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Sebelum Diekspor, India Wajibkan Pengujian Obat Sirup di Laboratorium Pemerintah

23 Mei 2023

Sebelum Diekspor, India Wajibkan Pengujian Obat Sirup di Laboratorium Pemerintah

India mengizinkan ekspor sirup obat batuk setelah pengujian wajib sampel di laboratorium pemerintah, menyusul kematian puluhan anak di Gambia

Baca Selengkapnya

Cerita Mahasiswa Unesa Asal Gambia Berpuasa di Indonesia, Kaget dengan Pria Bersarung

12 April 2023

Cerita Mahasiswa Unesa Asal Gambia Berpuasa di Indonesia, Kaget dengan Pria Bersarung

Haja Aisata Rajai Jallow dan Matty Senghore asal Gambia, Afrika Barat yang kuliah di Unesa menceritakan pengalaman puasa di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ini Sebab Puluhan Anak Gambia Meninggal setelah Minum Sirup Obat Batuk

10 Maret 2023

Ini Sebab Puluhan Anak Gambia Meninggal setelah Minum Sirup Obat Batuk

Sirup obat batuk dan parasetamol yang terkontaminasi menyebabkan kematian 66 anak di Gambia, karena cedera ginjal akut

Baca Selengkapnya

Dua Petinggi Pabrik Obat Dihukum Pengadilan India, Gara-Gara Obat Sirup Maut?

28 Februari 2023

Dua Petinggi Pabrik Obat Dihukum Pengadilan India, Gara-Gara Obat Sirup Maut?

Putusan ini dijatuhkan beberapa bulan setelah WHO mengaitkan sirup obat batuk asal India dengan kematian anak-anak di Gambia.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Ingin Pulangkan Lebih Banyak Imigran ke Negara Asal

26 Januari 2023

Uni Eropa Ingin Pulangkan Lebih Banyak Imigran ke Negara Asal

Uni Eropa tengah menguatkan koordinasi di dalam blok tersebut untuk dapat mengirim lebih banyak orang tanpa hak suaka di Eropa kembali ke negara asal mereka termasuk Irak.

Baca Selengkapnya

Kisah Ebrima Jonga, Mahasiswa Asal Gambia yang Kuliah Administrasi Publik di UNY

28 Desember 2022

Kisah Ebrima Jonga, Mahasiswa Asal Gambia yang Kuliah Administrasi Publik di UNY

Simak kisah Ebrima Jonga, mahasiswa asal Gambia Afrika Selatan yang mengambil program studi S1 Administrasi Publik UNY.

Baca Selengkapnya

Tragedi Sirup Obat Batuk di Gambia Ungkap Sisi Buruk Farmasi India

21 Oktober 2022

Tragedi Sirup Obat Batuk di Gambia Ungkap Sisi Buruk Farmasi India

Sejak 1972 sudah terjadi lima kali kasus serupa di India di mana anak-anak keracunan sirup obat batuk yang tercemar dietilen glikol.

Baca Selengkapnya