Masyarakat Adat Tolak Donald Trump Bangun Tembok Pembatas  

Reporter

Minggu, 29 Januari 2017 14:36 WIB

Sejumlah poster berisi kalimat penolakan dan kecaman terhadap Presiden AS Donald Trump diletakkan di dekat Gedung Putih selama aksi Women's March di Washington, AS, 21 Januari 2017. REUTERS/Lucas Jackson

TEMPO.CO, Arizona - Masyarakat adat yang tinggal di perbatasan Amerika Serikat-Meksiko bersumpah tidak akan membiarkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump membangun tembok pembatas di atas lahan mereka.

Organisasi masyarakat adat Tohono O'odham Nation, yang hidup di atas lahan seluas 75 mil sepanjang perbatasan Amerika-Meksiko, menyatakan pada Kamis, 26 Januari 2917, tidak akan mendukung pembangunan tembok pembatas itu dan akan memblokade pembangunan tembok jika tetap dilakukan.

Baca juga:
Biaya Bangun Tembok Perbatasan AS-Meksiko Ratusan Triliun!
Donald Trump Pastikan Bangun Tembok di Perbatasan Meksiko
Donald Trump Pastikan Bangun Tembok di Perbatasan Meksiko

Tokoh masyarakat adat Tohono O’odham menegaskan, pemerintah Amerika-Meksiko dipersilakan membangun tembok pembatas di atas jasadnya.

Gedung Putih, seperti dimuat dalam pernyataan yang dikutip Independent, 29 Januari 2017, tidak berkonsultasi dengan para masyarakat adat sebelum menandatangani keputusan eksekutif tentang pendirian tembok pembatas.

Tak hanya masyarakat adat Tohono O'odham yang melakukan protes, masyarakat adat lain yang juga berada di sepanjang perbatasan Amerika-Meksiko, yakni Kumeyaay di California, Kickapoo di Texas, dan Cocopah di Arizona, juga menyampaikan protes atas pembangunan tembok pembatas.

Mereka selama ini ternyata juga telah merasa lahan tempat mereka hidup tidak lagi aman dengan munculnya militerisasi serta pencaplokan lahan masyarakat adat yang melanggar hak ekonomi, politik, sosial, dan budaya.

Menurut anggota masyarakat adat, Bradley Moreno, 35 tahun, selama ini, sudah berdiri pagar besi di perbatasan yang membuat mereka sengsara. Maka, dengan pembangun tembok pembatas, ia menyebutnya sebagai bencana.

"Ini akan berdampak pada lahan kami yang suci. Ini akan berdampak pada situs-situs seremonial kami. Ini akan berdampak pada lingkungan. Kami hidup bebas, dan mereka punya pola migrasi. Ada banyak yang keliru dengan hal ini. Semua ide di belakang ini hanya sikap rasis," ucap Moreno kepada Guardian.

Anggota Kongres asal Arizona, Raul Grijalva, meminta Donald Trump memperhatikan pernyataan masyarakat adat Tohono O'odham atau masalah lebih besar akan terjadi.

"Dia sedang menghadapi masalah sangat serius dan pertempuran panjang dengan masyarakat O'odham. Mereka tahu apa yang dilakukan untuk kedaulatan mereka," tutur Grijalva.

INDEPENDENT | MARIA RITA





Advertising
Advertising

Berita terkait

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

7 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

20 jam lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

23 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

1 hari lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

1 hari lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

1 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

1 hari lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

1 hari lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

1 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya