Ribuan Warga AS Berdonasi untuk Masjid Texas yang Terbakar  

Reporter

Minggu, 29 Januari 2017 11:43 WIB

Victoria Islamic Center yang terbakar di Victoria, Texas. Occupy Democrats

TEMPO.CO, Victoria — Lebih dari 2.600 warga Amerika Serikat mendonasikan uangnya hanya sembilan jam setelah sebuah masjid di Texas terbakar.

Seperti dilansir Anadolu, Ahad, 29 Januari 2017, sebuah kampanye di laman Gofundme.com untuk membiayai pembangunan kembali Islamic Center di Kota Victoria, Texas, diserbu para donator hanya sembilan jam setelah insiden terjadi.

Dari target US$ 450 ribu, ribuan donatur itu berhasil mengumpulkan sekitar US$ 119.670.

Cody Cluff, yang mendonasikan US$ 27 untuk kampanye ini menulis, “Banyak warga Amerika bersimpati kepada umat muslim. Anda adalah bagian dari komunitas dan saya prihatin atas kebencian yang ditujukan kepada kalian. Semoga Anda diberkahi keberanian, kekuatan, dan kedamaian.”

Adapun Betsy Brune menulis, "Kami turut prihatin dengan kebakaran masjid ini. Kami akan berdiri bersama warga Amerika yang ingin hidup dan berdoa seperti yang mereka inginkan. Ini adalah tujuan negara didirikan.”

Manajemen masjid menyambut gembira banjirnya dukungan dan donasi bagi kompleks tersebut.

"Dukungan dari warga Victoria dan seluruh warga Amerika sangat fenomenal. Kami akan membangun kembali, dengan CINTA,” demikian pernyataan akun Facebook Victoria Islamic Center yang menampilkan foto kompleks masjid yang dibangun pada 2000 itu dalam kondisi hangus terbakar.

Kepolisian di Kota Victoria, Texas, Amerika, dibantu aparat federal seperti FBI, menyelidiki pembakaran masjid yang terjadi pada Sabtu dinihari waktu setempat.

Kebakaran yang belum diketahui penyebabnya ini terjadi pukul 02.00 waktu setempat, hanya beberapa jam setelah Presiden Donald Trump meneken surat perintah melarang pengungsi dan warga dari tujuh negara muslim masuk ke Amerika.

Sepekan sebelum terbakar, masjid ini dirampok sehingga sejumlah peralatan elektronik termasuk laptop diambil dari masjid itu. Harian lokal juga melaporkan, pada 2013, seorang pria ditangkap karena menulis H8, atau “Kebencian” pada dinding muka masjid.

Ini merupakan masjid kedua yang terbakar di Texas. Pada 7 Januari lalu, sebuah masjid di dekat Danau Travis, Kota Austin, juga hangus terbakar.

ANADOLU | VOCTORIA ADVOCATE | SITA PLANASARI AQUADINI

Baca:
Masjid di Texas Hangus, Polisi Selidiki Kemungkinan Dibakar

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya