Cara Kongres Awasi Donald Trump Gunakan Senjata Nuklir

Reporter

Kamis, 26 Januari 2017 19:05 WIB

Amerika Serikat terus membangun dan meningkatkan kemampuan kapal selam serang tenaga nuklir kelas Virginia. Kapal selam kelas Virginia akan menggantikan kelas Los Angeles yang akan dipensiunkan dan sudah 12 unit memasuki pelayanan Angkatan Laut Amerika Serikat. Sebelumnya, Amerika berencana mengganti kelas Los Angeles dengan kelas Seawolf, namun biaya yang mahal membuat Amerika membangun kelas Virginia. General Dynamics Electric Boat Public Affairs

TEMPO.CO, Washington -Presiden Amerika Serikat, Donald Trump harus meminta persetujuan kongres jika ia ingin meluncurkan serangan pertama dengan senjata nuklir. Ketentuan itu diatur dalam rancangan undang-undang baru yang diajukan setelah ia terpilih sebagai orang nomor satu di negeri Paman Sam.

Anggota Kongres, Ted Lieu dan Senator Edward Markey, adalah nama yang mengusulkan RUU (Restricting First Use of Nuclear Weapons Act of 2017) tersebut pada Selasa, 24 Januari 2017, setelah mereka menemukan unggahan Trump selama kampanye di media sosial terkait isu nuklir.

Berita terkait:
Pegang Kode Nuklir, Ini Kata Donald Trump

Dalam pernyataan saat menyerahkan rancangan tersebut, Demokrat mengatakan bahwa kurangnya informasi yang dimiliki Donald Trump terkait teori pertahanan nuklir, sehingga akan meningkatkan resiko perang nuklir yang disengaja.

RUU itu secara tegas menyatakan Presiden dilarang untuk meluncurkan serangan pertama dengan senjata nuklir tanpa deklarasi perang oleh Kongres.

"Ini adalah kenyataan yang menakutkan bahwa AS sekarang memiliki Komandan yang telah menunjukkan ketidaktahuan tentang Triad Nuklir, " kata Lieu.

Triad nuklir adalah metode yang akan digunakan AS untuk membuat serangan nuklir, memanfaatkan kapal selam, pesawat pengebom dan rudal balistik antarbenua yang ditembakkan dari daratan.

"Pembatasan kewenangan Presiden untuk meluncurkan senjata nuklir lebih mendesak dari sebelumnya," tambah pernyataan itu, seperti yang dilansir Independent pada 25 Januari 2017.

Donald Trump menimbulkan kekhawatiran di kalangan para ahli pertahanan saat diberitahu tentang senjata nuklir, ia merespons dengan pertanyaan: mengapa senjata paling mematikan di dunia itu tidak dapat digunakan jika dimiliki AS.

Selain itu, serangkaian unggahannya di Twitter terkait nuklir juga telah meningkatkan kekhawatiran.

Pada Desember lalu, Donald Trump mengatakan Amerika harus memperkuat dan memperluas kemampuan nuklirnya. Trump juga mengancam akan menembakan nuklir ke wilayah ISIS dalam menanggapi serangan.

Setelah memperkenalkan RUU itu, Senator Markey bersikeras bahwa baik Presiden Trump, maupun presiden lainnya, tidak diizinkan untuk menggunakan senjata nuklir kecuali dalam menanggapi serangan nuklir.

"Perang nuklir menimbulkan resiko paling parah untuk kelangsungan hidup manusia. Namun, Presiden Trump telah mempertimbangkan melancarkan serangan nuklir terhadap teroris," kata Markey.

RUU ini memiliki dukungan dari mantan Menteri Pertahanan William Perry serta lima kelompok pro-perlucutan senjata terkemuka lainnya.

Meskipun demikian, RUU baru itu dikhawatirkan tidak akan disetujui Kongres dan Senat AS, yang keduanya dikendalikan oleh partai Republik yang mendukung Trump.

INDEPENDENT|RUSSIA TODAY|YON DEMA

Berita terkait

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

1 jam lalu

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

RUU tersebut diperkirakan tidak akan menjadi undang-undang, tetapi lolosnya beleid itu di DPR AS menunjukkan kesenjangan pada tahun pemilu soal Israel

Baca Selengkapnya

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

15 jam lalu

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

Putin dan Xi Jinping sepakat memperdalam kemitraan strategis mereka sekaligus mengecam Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

18 jam lalu

Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

Seorang anggota Kongres AS mendorong resolusi yang mengakui peristiwa Nakba dan hak pengungsi Palestina.

Baca Selengkapnya

20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

1 hari lalu

20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

Gedung putih mengatakan pemerintah AS berupaya mengevakuasi sekelompok dokter AS yang terjebak di Gaza setelah Israel menutup perbatasan Rafah

Baca Selengkapnya

All 4 One Gelar Konser di Jakarta 23 Juni, Ini Profil Grup Vokal yang Populerkan Lagu I Swear

1 hari lalu

All 4 One Gelar Konser di Jakarta 23 Juni, Ini Profil Grup Vokal yang Populerkan Lagu I Swear

Grup vokal legendaris dari Amerika Serikat, All 4 One menggelar konser bertajuk All 4 One 30 Years Anniversary Tour di Jakarta pada 23 Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

1 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Anak Buah Biden Ragu Israel Bisa Menang Lawan Hamas di Gaza

1 hari lalu

Anak Buah Biden Ragu Israel Bisa Menang Lawan Hamas di Gaza

Pejabat AS mengatakan Israel tak bisa menang melawan Hamas karena strateginya meragukan.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Minta Kongres Evaluasi Bantuan Senjata Rp16 T ke Israel

2 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Minta Kongres Evaluasi Bantuan Senjata Rp16 T ke Israel

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat menyerahkan paket bantuan senjata untuk Israel senilai USD1 miliar (Rp16 triliun)

Baca Selengkapnya

Marinir Amerika Serikat dan TNI AL Latihan Militer Bersama CARAT

2 hari lalu

Marinir Amerika Serikat dan TNI AL Latihan Militer Bersama CARAT

Marinir Amerika Serikat dan TNI AL memulai latihan militer bersama bernama Cooperation Afloat Readiness and Training (CARAT) Indonesia 2024

Baca Selengkapnya

Perwira Angkatan Darat AS Mundur, Protes Dukungan terhadap Israel untuk Serang Gaza

2 hari lalu

Perwira Angkatan Darat AS Mundur, Protes Dukungan terhadap Israel untuk Serang Gaza

Harrison Mann, perwira Angkatan Darat Amerika Serikat mengumumkan mundur sebagai protes atas dukungan Washington terhadap perang Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya