Nonblok: Amerika Tergolong Teroris

Reporter

Editor

Kamis, 14 September 2006 01:55 WIB

TEMPO Interaktif, Havana: Negara-negara yang tergabung dalam Gerakan Nonblok menuntut perluasan definisi "terorisme" dengan memasukkan juga pendudukan Amerika Serikat atas Irak dan invasi Israel ke Libanon sebagai terorisme. Para utusan negara Kuba, Iran, Indonesia, Malaysia, India, Suriah, Korea Utara, Irak, Venezuela, Bolivia, dan 100 lebih negara lain yang tergabung dalam gerakan itu mengeluhkan adanya standar ganda: negara-negara kuat, seperti Amerika dan Israel, menentukan siapa teroris itu bagi dunia, tapi tak menerima hukuman atas tindakan agresi mereka sendiri. Tuntutan mereka itu muncul dalam rancangan deklarasi bersama, yang akan diumumkan dalam Konferensi Tingkat Tinggi Gerakan Nonblok ke-14, yang akan berlangsung hari ini dan besok di Havana, Kuba. Rancangan deklarasi 118 negara anggota gerakan itu juga mengutuk segala bentuk terorisme, khususnya kekerasan yang mengorbankan warga sipil. Terorisme, menurut deklarasi itu, tak boleh dihubung-hubungkan dengan agama atau kebangsaan tertentu. Mereka juga menolak ungkapan "poros setan" yang dipakai Presiden Amerika Serikat George W. Bush. "Para anggota Gerakan Nonblok menolak sepenuhnya penggunaan istilah 'poros setan' oleh negara tertentu untuk menuding negara-negara lain dengan dalih memerangi terorisme," kata deklarasi itu. Seorang pejabat Kuba kemarin dengan sarkastis mengatakan bahwa Amerika suatu hari nanti akan menuduh semua anggota Gerakan Nonblok mendukung terorisme. "Membaca beberapa berita surat kabar, saya jadi sulit percaya bahwa poros setan benar-benar sedang tumbuh dan segera akan dibangun oleh 118 negara," ujar Wakil Menteri Luar Negeri Kuba Abelardo Moreno. Moreno mengatakan bahwa Amerika Serikat khususnya munafik dalam hal keterlibatan Luis Posada Carriles, bekas agen Dinas Intelijen Amerika Serikat (CIA) dan musuh Presiden Kuba Fidel Castro, dalam pengeboman pesawat jet Kuba dari Karakas, Venezuela, pada 1976, yang membunuh 73 orang. Senin lalu, saat Amerika mencari dukungan dunia untuk menanggapi serangan 11 September 2001, pengadilan federal di Texas memutuskan bahwa Carriles, yang mereka tahan karena melanggar aturan keimigrasian, harus dibebaskan sambil menunggu dideportasi ke negara mana pun kecuali Kuba dan Venezuela, karena Amerika khawatir Carriles akan disiksa di dua negara itu. Rancangan deklarasi Gerakan Nonblok itu juga mengutuk invasi Israel ke Libanon, tapi tak menyebut soal serangan roket Hizbullah ke Israel. Mereka juga memuji "perlawanan heroik rakyat Libanon terhadap agresi Israel" dan menuntut Israel membayar kompensasi terhadap pemerintah serta rakyat Libanon atas kematian, korban yang cedera, dan kerusakan yang diakibatkan perang itu. Sejumlah wakil dari negara-negara anggota gerakan itu menilai kegiatan teroris dunia tak akan berakhir hingga ditemukannya solusi bagi konflik antara wilayah-wilayah Israel dan Palestina. Tak semua negara menyetujui rancangan deklarasi ini. Seorang diplomat Afrika Utara menggambarkan pasal tentang terorisme ini sebagai "penilaian pukul rata", karena mencoba memasukkan semua pandangan anggota. Bila terjadi silang pendapat, rancangan deklarasi ini akan diperdebatkan dalam pertemuan puncak yang akan dihadiri tokoh-tokoh anti-Amerika yang terkenal, seperti Presiden Iran Mahmud Ahmadinejad, Presiden Suriah Bashar Assad, dan Presiden Venezuela Hugo Chavez. Korea Utara, yang sedang bersitegang dengan Amerika dan Jepang karena uji coba misil nuklirnya, akan mengirim pemimpin nomor duanya, Kim Yong-nam. Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono juga dijadwalkan hadir dalam forum ini. l AP | AFP | IHT | IWANK

Berita terkait

UEA Cegat Rudal Houthi, Ditembakkan saat Kunjungan Presiden Israel

31 Januari 2022

UEA Cegat Rudal Houthi, Ditembakkan saat Kunjungan Presiden Israel

Uni Emirat Arab berhasil mencegat sebuah rudal balistik yang ditembakkan oleh Houthi dari Yaman ketika negara Teluk itu menjamu Presiden Israel

Baca Selengkapnya

Puan Dorong Gerakan Non Blok Dukung Kemerdekaan Palestina

29 November 2021

Puan Dorong Gerakan Non Blok Dukung Kemerdekaan Palestina

Forum network parlemen GNB baru dibentuk setelah GNB berusia 61 tahun dengan tujuan agar GNB lebih inklusif, dan kerjasamanya dapat lebih langsung dirasakan rakyat.

Baca Selengkapnya

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya