Beredar Dokumen, Penjara Guantanamo Akan Dibuka Kembali  

Reporter

Kamis, 26 Januari 2017 08:40 WIB

Presiden Barack Obama di Gedung Putih, Washington, menandatangani sejumlah keputusan, salah satunya adalah penutupan Penjara Guantanamo, (23/1). AP Photo/Charles Dharapak

TEMPO.CO, Washingto- Satu dokumen draf keputusan presiden beredar di kalangan media di Amerika Serikat yang isinya memuat rencana Presiden Donald Trump untuk membuka kembali penjara rahasia (black site) CIA untuk tersangka teroris di luar negeri termasuk di Guantanamo, Kuba. Draf ini juga memuat penggunaan kembali cara-cara penyiksaan keji terhadap tersangka teroris.

Dokumen draf keputusan presiden yang diperoleh The Washington Post dan dipublikasikan pada 25 Januari 2017, akan mencabut keputusan mantan presiden Barack Obama yang mengakhiri program CIA seperti penggunaan penjara rahasia dan Guantanamo maupun metode penyiksaan yang keji dan melanggar hak asasi manusia.

Berita terkait:
Trump: Tak Ada Tahanan Guantanamo Bebas di Era Saya

Lebih rinci, dalam draf yang belum ditandatangani itu terdapat sejumlah koreksian, akan memperbaharui pusat tahanan militer di Guantanamo Bay di Kuba untuk digunakan sebagai penjara bagi sejumlah tahanan baru.

Sejak Obama berkuasa tahun 2009, tidak ada satupun tahanan dikirim ke Guantanamo. Saat ini tinggal sekitar 40 tahanan yang dibui di Guantanamo.

Dokumen draft keputusan eksekutif ini kemudian memerintahkan para pejabat keamanan nasional untuk "memberi rekomendasi kepada presiden apakah menggagas kembali program interogasi terhadap teroris dilakukan di luar AS atau apakah program ini seharusnya juga menggunakan fasilitas ruang tahanan yang dioperasikan Badan Intelijen Pusat (CIA)."

Menanggapi beredarnya dokumen itu, pihak Gedung Putih maupun Pentagon belum memberikan tanggapan.

Adapun Senator dari partai Republik, Joh McCain mengatakan AS tunduk pada hukum dan tidak akan mengembalikan praktek penyiksaan.

"Presiden dapat menandatangani keputusan apa saja yang dia suka. Namun hukum adalah hukum. Kita tidak akan membawa pulang praktek penyiksaan ke dalam Amerika Serikat," kata McCain yang pernah ditangkap semasa Perang Vietnam.
WASHINGTON POST | CHANNEL NEWS ASIA | MARIA RITA

Berita terkait

Biden dan Trump Sepakati Dua Sesi Debat Calon Presiden AS

4 jam lalu

Biden dan Trump Sepakati Dua Sesi Debat Calon Presiden AS

Biden dan mantan presiden Donald Trump sepakat untuk menggelar dua debat kampanye pada Juni dan September dalam pemilihan presiden AS tahun ini

Baca Selengkapnya

20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

6 jam lalu

20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

Gedung putih mengatakan pemerintah AS berupaya mengevakuasi sekelompok dokter AS yang terjebak di Gaza setelah Israel menutup perbatasan Rafah

Baca Selengkapnya

All 4 One Gelar Konser di Jakarta 23 Juni, Ini Profil Grup Vokal yang Populerkan Lagu I Swear

8 jam lalu

All 4 One Gelar Konser di Jakarta 23 Juni, Ini Profil Grup Vokal yang Populerkan Lagu I Swear

Grup vokal legendaris dari Amerika Serikat, All 4 One menggelar konser bertajuk All 4 One 30 Years Anniversary Tour di Jakarta pada 23 Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

9 jam lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Anak Buah Biden Ragu Israel Bisa Menang Lawan Hamas di Gaza

10 jam lalu

Anak Buah Biden Ragu Israel Bisa Menang Lawan Hamas di Gaza

Pejabat AS mengatakan Israel tak bisa menang melawan Hamas karena strateginya meragukan.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Minta Kongres Evaluasi Bantuan Senjata Rp16 T ke Israel

1 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Minta Kongres Evaluasi Bantuan Senjata Rp16 T ke Israel

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat menyerahkan paket bantuan senjata untuk Israel senilai USD1 miliar (Rp16 triliun)

Baca Selengkapnya

Marinir Amerika Serikat dan TNI AL Latihan Militer Bersama CARAT

1 hari lalu

Marinir Amerika Serikat dan TNI AL Latihan Militer Bersama CARAT

Marinir Amerika Serikat dan TNI AL memulai latihan militer bersama bernama Cooperation Afloat Readiness and Training (CARAT) Indonesia 2024

Baca Selengkapnya

Perwira Angkatan Darat AS Mundur, Protes Dukungan terhadap Israel untuk Serang Gaza

2 hari lalu

Perwira Angkatan Darat AS Mundur, Protes Dukungan terhadap Israel untuk Serang Gaza

Harrison Mann, perwira Angkatan Darat Amerika Serikat mengumumkan mundur sebagai protes atas dukungan Washington terhadap perang Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Alasan 9 Negara Ini Menolak Palestina Jadi Anggota Penuh PBB, Termasuk Argentina dan Papua Nugini

2 hari lalu

Alasan 9 Negara Ini Menolak Palestina Jadi Anggota Penuh PBB, Termasuk Argentina dan Papua Nugini

Sebanyak 143 negara mendukung Palestina menjadi anggota penuh PBB, 9 negara menolak dan 25 negara lain abstain. Apa alasan mereka menolak?

Baca Selengkapnya

Korban Tewas Lebih 35.000 Orang, AS Bantah Israel Lakukan Genosida di Gaza

2 hari lalu

Korban Tewas Lebih 35.000 Orang, AS Bantah Israel Lakukan Genosida di Gaza

Gedung Putih membantah bahwa Israel melakukan genosida di Gaza. Warga Palestina yang tewas di Gaza sudah lebih dari 35.000 orang.

Baca Selengkapnya