Agen Secret Service AS, Kerry O'Grady. twitter.com
TEMPO.CO, Washington-Seorang agen Secret Service sedang menjalani pemeriksaan serius setelah mengeluarkan pernyataan bahwa dia tidak akan membela Donald Trump jika ada seseorang berusaha menembaknya. Pernyataannya itu ia unggah di akun Facebook miliknya pada Oktober tahun lalu.
Kerry O'Grady, agen khusus Secret Service wilayah Denver itu menulis di halaman Facebook tentang sikapnya yang lebih memilih masuk penjara daripada mencabut peluru dari sosok yang dianggapnya sebagai bencana bagi Amerika. O'Grady tidak menyebut nama Donald Trump, namun kalimat itu diyakini ditujukan kepada presiden AS ke-45 itu.
O'Grady merupakan pendukung Demokrat dan dalam pemilihan presiden AS tahun lalu, ia memilih Hillary Clinton sebagai presiden.
Setelah The Washington Examiner memberitakan tentang unggahannya itu kemarin, 24 Januari, O'Grady langsung menghapus pernyataannya dari halaman Facebook.
Secret Service dalam pernyataannya mengatakan tindakan yang pantas dan segera akan dikenakan kepada O'Grady yang telah bekerja sebagai agen keamanan selama 23 tahun.
"Semua agen Secret Service menjalankan tugas dengan standar profesional yang sangat tinggi dan mematuhi etika. Setiap dugaan pelanggaran akan diselidiki dan ditanggapi serius," kata Secret Service dalam pernyataannya.
O'Grady tidak memberikan tanggapan atas pernyataannya di Facebook dan sanksi yang akan diberikan kepadanya. CNN.NEWS | WASHINGTON EXAMINER | MARIA RITA