Di Akhir Jabatan, Obama Teken Dana Rp 2,9 T untuk Palestina

Reporter

Selasa, 24 Januari 2017 10:34 WIB

Obama melakukan tos bersama Joe Biden usai menyaksikan aksi putrinya, Sasha dan cucu perempuan Biden di lapangan basket. Official White House Photo

TEMPO.CO, Washington- Barack Obama menandatangani dana US$ 221 juta atau Rp 2,9 triliun untuk diberikan ke pemerintah Palestina. Obama menekennya beberapa jam sebelum masa jabatannya sebagai Presiden Amerika Serikat berakhir.

Anggota Partai Republik di Kongres mengungkap tentang dana yang diberikan Obama ke Palestina.

Baca juga:
Obama: Israel Tak Bisa Selamanya Duduki Tanah Palestina
Obama: Israel Harus Mengakui Negara Palestina dengan Batas Sebelum 1967

Menurut pejabat Kementerian Luar Negeri dan sejumlah penasihat Kongres, pemerintah Obama secara resmi telah memberitahukan pemberian dana itu kepada Kongres beberapa saat sebelum Donald Trump resmi menjadi presiden.

Tak hanya dana urusan luar negeri saja yang dikeluarkan saat itu, mengutip Ynetwnews, 23 Januari 2017, termasuk juga dana untuk program perubahan iklim US$ 4 juta, dan untuk sejumlah organisasi PBB sebesar US$ 1,25 juta.

Sejauh ini, semua sumber yang mengungkap dana ini menolak disebut identitasnya. Adapun sumber resmi belum memberikan tanggapan.

Pada Minggu, 22 Januari 2017, Presiden Amerika Donald Trump melalui percakapan telepon mengundang Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bertemu di Gedung Putih, pada awal Februari 2017.

Undangan itu dikeluarkannya setelah ia berbincang dengan Netanyahu tentang ancaman Iran serta upaya perdamaian Israel-Palestina dan stabilitas di Timur Tengah.

Donald Trump juga akan memenuhi janji kampanyenya untuk memindahkan Kedutaan Besar Amerika ke Yerusalem dari Tel Aviv. Rencana ini diprotes Yordania dan masyarakat internasional. Yerusalem merupakan kawasan yang dipersengketakan oleh Israel dan Palestina selama ini.

Sikap Donald Trump dianggap menunjukkan keberpihakan terhadap Israel. Sehingga seruan Obama tentang pendirian dua negara akan sulit diwujudkan di masa Donald Trump berkuasa.

YNET NEWS | MARIA RITA

Berita terkait

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

20 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

1 hari lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

1 hari lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

1 hari lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

1 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

1 hari lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

1 hari lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

1 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya