Cina Tutup 100 Lebih Lapangan Golf demi Lindungi Petani  

Reporter

Selasa, 24 Januari 2017 07:34 WIB

Presiden Cina, Xi Jinping. REUTERS/Jason Lee

TEMPO.CO, Beijing- Pemerintah Cina menutup lebih dari seratus lapangan golf di seluruh wilayah negara itu demi melindungi lahan petani. Langkah ini diambil setelah bertahun-tahun gagal mengatasi menjamurnya lapangan golf itu.

Sejak 2004, pemerintah Cina sudah melarang pembangunan lapangan golf di atas lahan milik petani dan lahan yang menjadi sumber air. Namun proyek baru terus dibangun semata-mata memenuhi permintaan yang meningkat dari golongan kaya di Cina.

Baca juga:
Cegah Korupsi, Keluarga Pejabat Cina Dilarang Berbisnis
Pemerintah Cina Rilis Daftar 100 Buron Kasus Korupsi

Seperti yang dilansir Telegraph pada 23 Januari 2017, Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional Cina mengatakan dari 683 lapangan golf, 111 di antaranya segera ditutup menyusul operasi yang diluncurkan pada 2011.

Badan itu juga menggarisbawahi, kesalahan dilakukan pengembang adalah penggunaan tanah pertanian secara ilegal, dibangun di atas lahan produksi sumber air, dan konstruksi di atas tanah cadangan.

Sebanyak 18 lahan yang dipakai untuk membuat lapangan golf dikembalikan ke pemilik lahan dan 47 lahan lapangan golf yang sedang dibangun, dihentikan pembangunannya.

Golf telah menjadi olahraga yang populer di kalangan pejabat Cina. Namun permainan golf dianggap melanggar disiplin oleh Partai Komunis Cina. Sering pula permainan golf ini dikaitkan dengan korupsi.

Golf dicap "olahraga untuk jutawan" oleh Mao Tse-tung setelah ia berkuasa pada 1949. Presiden Xi Jinping berkampanye untuk menentang golf.

REUTERS| TELEGRAPH | YON DEMA

Berita terkait

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

15 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

1 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

1 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

1 hari lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

1 hari lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

1 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

2 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

2 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

2 hari lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

3 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya