Inilah Sosok Ulama yang Baca Ayat Quran di Muka Donald Trump

Reporter

Selasa, 24 Januari 2017 02:06 WIB

Imam Mohamed Magid. cnn.com

TEMPO.CO, Jakarta - Kehadiran Imam Mohamed Magid, ulama terkemuka di Amerika Serikat, dalam doa bersama lintas agama untuk pelantikan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Sabtu 21 Januari 2017, memicu reaksi dari sejumlah tokoh muslim lainnya.

Aksi doa bersama lintas agama itu rupanya sudah dilakukan Magid selama bertahun-tahun. CNN melansir pada Sabtu, 21 Januari 2017, wajah Magid sudah akrab di acara-acara lintas agama dan pemerintahan di Washington.

Sejumlah pejabat pun telah ditemuinya, seperti mantan Presiden AS Barack Obama. Keduanya pernah bertemu dan membahas soal ayah dan menjamu anggota pemerintahan Obama di kompleks besar pusat Islam di Virginia Utara, yang dipimpin Magid.

Baca:
Di Muka Donald Trump, Imam Ini Bacakan Al Hujurat dan Ar Rum
Imam Bacakan Quran di Depan Donald Trump, Ini Reaksi Muslim

Tahun lalu, FBI memberikan sebuah penghargaan kepemimpinan masyarakat untuk memperkuat ikatan antara muslim lokal dan penegakan hukum, terhadap kompleks besar pusat Islam yang dipimpin Magid, yakni All Dulles Area Muslim Society.

Magid sebelumnya memimpin Islamic Society of of North Amerika, pada periode 2010-2014. Dalam kepemimpinannya, ia berhasil mempertemukan ribuan umat Islam setiap tahunnya, dan menjadikan pria keturunan Sudan Amerika itu masuk dalam daftar 500 tokoh muslim berpengaruh di dunia.

Aksi Magid dalam acara doa bersama lintas agama itu kini ditanggapi sejumlah tokoh muslim lainnya. Salah satunya dari Hussam Ayloush, Direktur Eksekutif Council on American-Islamic Relations di Los Angeles. Ia berpendapat bahwa keputusan Magid hadir di acara itu merusak prinsip banyak Muslim yang secara terbuka menentang Trump.

Menanggapi adanya reaksi tersebut, Magid pun menegaskan bahwa peran pemimpin agama adalah untuk berbagi kebenaran dan nilai-nilai Islam bagi semua orang, termasuk mereka yang berkuasa. Menurut dia, Muslim Amerika harus berbagi pesan baik melalui protes maupun pertemuan pribadi dengan pejabat pemerintah.

“Jangan menganggap upaya untuk melibatkan mereka yang salah paham tentang Islam, untuk mempengaruhi opini publik,” ujarnya.

CNN | FRISKI RIANA

Baca juga:
Trump Presiden AS, MUI: Bisa Berdampak Buruk bagi Indonesia
Trump Acap Pojokkan Islam, Fadli Zon: Hanya Teknik Kampanye

Berita terkait

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

16 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

1 hari lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

1 hari lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

1 hari lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

1 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

1 hari lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

1 hari lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

1 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya