Pembangunan Gaza Pasca-Serangan Israel Lambat, Warga Merana

Reporter

Senin, 23 Januari 2017 21:30 WIB

Seorang warga Palestina menggunakan lilin saat mencuci piring di dapur rumahnya di Beit Lahiya, Gaza, 11 Januari 2017. Biasanya warga Gaza mendapatkan listrik perharinya selama 8 jam, tapi sejak awal tahun hanya mendapatkan 4 jam. REUTERS/Mohammed Salem

TEMPO.CO, Gaza - Anggota parlemen Palestina, Jamal Al-Khoudary, mengatakan pembangunan kembali rumah dan bangunan di Gaza yang hancur akibat serbuan serdadu Israel pada 2014 sangat lambat.

"Proses pembangunan memang terus berlangsung, tapi sangat lambat," ucap Al-Khoudary, sebagaimana dilaporkan koran Al-Resalah, Ahad, 22 Januari 2017.

Menurut Al-Khoudary, hanya sekitar 60 persen rumah yang bisa dibangun kembali di Gaza.

Sekitar 60 ribu warga Palestina sampai saat ini masih belum memiliki tempat tinggal akibat proses pembangunan rumah mereka belum dilaksanakan.

Al-Khoudary menjelaskan, keterlambatan itu juga karena prosedur mendatangkan material bangunan tidak mendapatkan izin dari Israel.

"Minimnya bahan bangunan membuat upaya pemerintah dan LSM melaksanakan pembangunan rumah bagi warga Palestina terhambat," ujar Al-Khoudary.

Al-Khoudary sangat yakin Israel sengaja memperketat impor material bangunan supaya proses pembangunan di Gaza terlunta-lunta.

"Kondisi demikian membuat pembangunan di Gaza bisa mencapai sepuluh tahun," tuturnya.

Anggota parlemen yang mewakili kelompok independen ini tidak hanya mendesak Israel agar mencabut pelarangan impor material bangunan, tapi juga mengimbau negara-negara donor segera merealisasi janjinya untuk ikut membantu pembangunan rumah warga Palestina.

Komunitas internasional, kata Al-Khoudary, seharusnya menekan otoritas Israel di daerah pendudukan agar mengizinkan warga Palestina mengimpor bahan bangunan ke Gaza.

MIDDLE EAST | CHOIRUL AMINUDDIN




Berita terkait

Hamas Rilis Video Terbaru Dua Sandera, Buktikan Masih Hidup

10 jam lalu

Hamas Rilis Video Terbaru Dua Sandera, Buktikan Masih Hidup

Hamas merilis video terbaru dua sandera yang masih hidup dan sehat.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar hingga ke Kampus Elit Eropa

11 jam lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar hingga ke Kampus Elit Eropa

Unjuk rasa mendukung Palestina terus melebar dari AS hingga ke kampus-kampus di Eropa.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

15 jam lalu

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

Ribuan warga Israel menuntut dilakukannya pemilhan umum dini dan meminta agar sandera dibebaskan menyusul video yang dilansir Hamas.

Baca Selengkapnya

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

17 jam lalu

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

Lebanon akan menerima yurisdiksi Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk mengadili kejahatan perang Israel di wilayahnya sejak Oktober lalu.

Baca Selengkapnya

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

18 jam lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

1 hari lalu

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

Pasukan Inggris mungkin ditugaskan untuk mengirimkan bantuan ke Gaza dari dermaga lepas pantai yang sedang dibangun oleh militer Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

1 hari lalu

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

1 hari lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Klaim Keputusan ICC Tak Akan Pengaruhi Israel, Netanyahu: Tapi Preseden Berbahaya

1 hari lalu

Klaim Keputusan ICC Tak Akan Pengaruhi Israel, Netanyahu: Tapi Preseden Berbahaya

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan keputusan apa pun yang dikeluarkan oleh ICC tidak akan pengaruhi Israel

Baca Selengkapnya

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

1 hari lalu

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

Rencana serangan Israel ke Kota Rafah di Gaza yang berbatasan dengan Mesir dapat menimbulkan bencana bagi stabilitas regional

Baca Selengkapnya