Amerika Mengenang 5 Tahun Serangan 9/11

Reporter

Editor

Senin, 11 September 2006 11:51 WIB

TEMPO Interaktif, New York:Di bawah bayangan perang di Irak dan ancaman Al Qaidah, Amerika Serikat hari ini libur nasional mengenang hampir 3000 orang yang tewas dalam serangan 11 September lima tahun lalu.Upacara duka digelar di New York, Washington dan Pennsylvania di lokasi-lokasi bekas tabrakan bunuh diri pesawat yang menyodok dunia dan menggegaskan Amerika menggelar perang melawan terorisme di seluruh jagad.Presiden George W. Bush yang kepemimpinannya secara dramatis tertimpa teror itu, Ahad (10/9) kemarin melangsungkan peringatan di New York. Tepatnya di satu lapangan terbuka bekas menara kembar World Trade Center berdiri.Ditemani istrinya Laura, Bush sempat mengheningkan cipta di lokasi yang dikenal Ground Zero sebelum datang pada acara berdoa bersama di kapel Saint Paul di seberang jalan. "Besok (hari ini) adalah hari yang penuh kesedihan bagi banyak orang," kata Bush, Ahad waktu setempat (Senin dinihari WIB). "Dan saya besumpah tak akan pernah melupakan pelajaran hari itu. Masih ada sejumlah musuh di luar sana yang ingin melakukan serangan macam itu." imbuh Bush.Tak jauh dari tempat upacara, lusinan demonstran memprotes Bush. Mereka menenteng slogan-slogan anti perang Irak. Popularitas Bush terjerembab terutama akibat kebijakan perang di Irak yang melelahkan dan perhatian publik soal keamanan dalam negeri lima tahun setelah serangan 11 September. Apalagi Usamah bin Ladin yang tertuduh dalang utama teror belum tertangkap atau dilenyapkan.Di antara peringatan, Washington mengumumkan bahwa pemimpin Irak yang dijungkalkan, Saddam Hussein tak berada di belakang serangan 11 September. Namun membela keputusan menginvasi Irak karena tetap berpendirian Saddam terkait jaringan Al Qaidah. "Kami tak bisa membuktikan hubungan antara Irak dan serangan 9/11," kata Wakil Presiden Dick Cheney kepada televisi NBC, kemarin. AFP/BBC/dwi arjanto

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya