Pelapor Khusus PBB Tak Diberi Akses ke Rohingya

Reporter

Editor

Natalia Santi

Selasa, 17 Januari 2017 05:52 WIB

Foto kondisi desa Wa Peik, Maungdaw District, Myanmar, yang diambil dari satelit oleh DigitalGlobe pada 10 November 2016 dan dirilis oleh Human Rights Watch, 21 November, 2016. Muslim Rohingya tinggal disebuah kota Maungdaw dan Buthidaung di negara bagian Arakan atau Rakhine. (DigitalGlobe via AP)

TEMPO.CO, Nay Pyi Taw - Pemerintah Myanmar melarang Pelapor Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Yanghee Lee, mengunjungi beberapa daerah di Negara Bagian Rakhine. Alasannya, demi keamanan dan menghindari bentrokan kekerasan di Myanmar.

Lee tiba di Myanmar pada Minggu pekan lalu untuk kunjungan selama 12 hari. Dia dijadwalkan mengunjungi Rakhine, yang menjadi "rumah" bagi sekitar 1 juta muslim Rohingya yang menghadapi diskriminasi di negara mayoritas berpenduduk Buddha itu. Menurut Al Jazeera, Lee hanya diizinkan berbicara dengan beberapa orang yang sebelumnya sudah disepakati pihak pemerintah saat mengunjungi desa-desa muslim Rohingya.

Konflik di Rakhine bermula dari serangan sekelompok pria bersenjata ke pos polisi di Negara Bagian Rakhine, Myanmar, pada 9 Oktober 2016. Akibat serangan itu, sembilan polisi tewas. Aparat datang ke wilayah perbatasan dengan Bangladesh itu untuk "membersihkan" kelompok penyerang. Kekerasan pasca-serangan pada Oktober lalu di Myanmar menjadi isu penting. Menurut PBB, sedikitnya 65 ribu muslim Rohingya melarikan diri melintasi perbatasan ke Bangladesh untuk menghindari kekerasan yang diduga dilakukan oleh militer, termasuk pembakaran rumah, pemerkosaan, dan pembunuhan warga sipil.

Kelompok pegiat hak asasi manusia menuding aparat Myanmar menyalahgunakan kewenangannya selama operasi tersebut. Namun hal itu dibantah pemerintahan pemimpin de facto Myanmar, Aung San Suu Kyi. PBB meminta Lee datang ke Myanmar untuk menilai situasi HAM di sana, setelah pembentukan pemerintah yang demokratis dengan terpilihnya Aung San Suu Kyi.

Lee pada Jumat lalu menyempatkan diri mengunjungi pos penjaga perbatasan di Rakhine yang menjadi awal terjadinya serangan pada Oktober lalu. Namun sejumlah kalangan etnis di Rakhine menolak permintaan untuk bertemu dengan Lee. "Kami tidak percaya dia dan organisasinya (PBB) memiliki kemauan menyelesaikan masalah ini," ujar Ba Swe, sekretaris bersama Partai Nasional Arakan, kepada Anadolu Agency. Partai Nasional Arakan merupakan partai lokal yang menguasai kawasan Rakhine.

Tapi tidak bagi kalangan muslim Rohingya. "Kami benar-benar berharap kunjungannya membawa perubahan positif bagi Rohingya dan untuk mendapatkan hak asasi kami," ucap seorang pengungsi pria Rohingya yang tinggal sementara di desa Kyee Kan Pyin. Dia menolak menyebutkan identitasnya karena takut.

Adapun Duta Besar Myanmar di Indonesia, U Aung Htoo, mengatakan tidak memiliki informasi tentang penolakan akses bagi Lee. Namun, dia memastikan pemerintahnya memberikan akses bagi Lee seperti yang diminta.

Dia menjelaskan menurut informasi yang dia peroleh, Lee datang ke Rakhine pada Jumat malam. Dia mengunjungi Kota Yathetaung dan ke pos polisi Koetankauk yang diserang teroris pada Oktober. Kemudian, ia mengunjungi kantor PBB urusan pengungsi (UNHCR) di Kota Maung Daw. Dia juga mengunjungi penjara Yathetaung dan berbicara dengan sejumlah tahanan mengenai kejadian baru-baru ini. "Lee juga mengunjungi Wapaik dan Pyaungpike, desa yang mengalami serangan pembakaran, lalu lanjut ke Rakhine," ujar Aung Htoo melalui pesan WhatsApp. Aung Htoo menilai kunjungan Lee selama 12 hari di Myanmar tidak akan cukup untuk mengetahui secara menyeluruh kondisi HAM di Myanmar.


AL JAZEERA | VOA | ASSOCIATED PRESS | SPUTNIK | ARAB NEWS | SUKMA LOPPIES | NATALIA SANTI

Berita terkait

Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

39 hari lalu

Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

Baju Lebaran yang diberikan oleh Yayasan BFLF Indonesia berupa satu setelan busana muslim untuk anak perempuan pengungsi Rohingya

Baca Selengkapnya

120 Warga Etnis Rohingya Dievakuasi dari Laut ke Daratan Aceh

31 Desember 2021

120 Warga Etnis Rohingya Dievakuasi dari Laut ke Daratan Aceh

Saat mendarat, para pengungsi Rohingya yang mayoritas perempuan dan anak-anak tersebut dalam kondisi lemas dan kedinginan.

Baca Selengkapnya

Ribuan Pengungsi Rohingya di Pulau Terpencil Protes

1 Juni 2021

Ribuan Pengungsi Rohingya di Pulau Terpencil Protes

Pengungsi Rohingya ini protes terhadap kondisi kehidupan di pulau Bhashan Char, Bangladesh, yang rawan topan.

Baca Selengkapnya

Bangladesh Lanjutkan Pemindahan Ribuan Pengungsi Rohingya ke Pulau Terpencil

28 Januari 2021

Bangladesh Lanjutkan Pemindahan Ribuan Pengungsi Rohingya ke Pulau Terpencil

Pemerintah Bangladesh akan merelokasi 2-3 ribu pengungsi Rohingya ke Pulau Bhasan Char.

Baca Selengkapnya

100 Etnis Rohingya Ditahan Otoritas Myanmar

8 Januari 2021

100 Etnis Rohingya Ditahan Otoritas Myanmar

Hampir 100 etnis Rohingya ditahan oleh kepolsiain Myanmar dalam sebuah penggerebekan. Mereka dituduh melakukan perjalanan ilegal.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Israel Dituduh Dukung Militer Myanmar Genosida Etnis Rohingya

24 Desember 2020

Perusahaan Israel Dituduh Dukung Militer Myanmar Genosida Etnis Rohingya

Justice for Myanmar merilis laporan yang menyebut perusahaan Israel menjual teknologinya ke militer Myanmar untuk melakukan genosida terhadap Rohingya

Baca Selengkapnya

Janda Rohingya Gugat Myanmar Rp 28 Miliar atas Pembunuhan Suaminya di Inn Din

12 Desember 2020

Janda Rohingya Gugat Myanmar Rp 28 Miliar atas Pembunuhan Suaminya di Inn Din

Seorang janda Rohingya menuntut kompensasi US$ 2 juta atas kematian suaminya yang dibunuh oleh tentara Myanmar di Inn Din, Myanmar barat, pada 2017.

Baca Selengkapnya

Kemenangan Partai NLD Aung San Suu Kyi Cukup untuk Membentuk Pemerintahan

13 November 2020

Kemenangan Partai NLD Aung San Suu Kyi Cukup untuk Membentuk Pemerintahan

Partai NLD pimpinan Aung San Suu Kyi mengamankan 322 kursi parlemen bikameral dalam pemilu Myanmar, jumlah kursi yang cukup untuk membentuk kabinet.

Baca Selengkapnya

Aung San Suu Kyi Terpilih Lagi, Partai NLD Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

9 November 2020

Aung San Suu Kyi Terpilih Lagi, Partai NLD Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

Partai NLD Aung San Suu Kyi meraih 15 kursi dalam penghitungan suara sementara pemilu Myanmar 2020 pada Senin.

Baca Selengkapnya

Partai Aung San Suu Kyi Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

7 November 2020

Partai Aung San Suu Kyi Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

Aung San Suu Kyi dan partainya, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), diprediksi kembali menang meski diterpa isu genosida etnis Rohingya

Baca Selengkapnya