Penasihat Trump Desak Obama Nasihati Teman Demokrat. Kenapa?

Reporter

Senin, 16 Januari 2017 21:06 WIB

Chris Christie. bbc.com

TEMPO, Washington D.C., - Kepala staf Gedung Putih untuk presiden terpilih Donald Trump mendesak Presiden Amerika Serikat Barack Obama agar menasihati koleganya di Partai Demokrat yang terus mempertanyakan keabsahan kemenangan Trump.

Seperti dilansir The Washington Post, Senin 16 Januari 2017, penyataan Reince Priebus ini dilontarkan dalam wawancara dengan program stasiun televisi ABC, This Week.”

Sejumlah anggota parlemen dari Demokrat, termasuk tokoh kulit hitam legendaris AS, John Lewis, menegaskan Trump bukanlah presiden yang sah. Bahkan sedikitnya 18 anggota DPR dari Demokrat mengumumkan akan memboikot pelantikan Trump pada 20 Januari mendatang.

“Presiden Obama harus berbicara. Pemerintahaan saat ini harus menegaskan kepada kolega mereka di Demokrat bahwa meski kalah dalam pemilu, ini saatnya untuk bersatu,” kata Priebus.

Dia memuji kontribusi Lewis dalam penegakan hak-hak sipil dan hak memilih warga kulit hitam Amerika Serikat. Tapi, “pernyataannya tentang Trump sangat mengecewakan.”

Menjawab desakan Priebus, Kepala Staf Obama, Denis McDonough, dalam wawancara dengan CNN menegaskan Obama selalu menyebut Trump, “Terpilih oleh rakyat.” “Selain dalam pidato perpisahan lalu, Obama juga berulang kali menyatakan ini.”

Namun McDonough mengakui bahwa sejumlah anggota Demokrat memiliki keprihatinan soal terpilihnya Trump , seiring terungkapnya laporan intelijen yang menyebut Rusia turut campur dalam pemilu presiden lalu.

Trump menuai kecaman saat menyerang John Lewis melalui Twitter pada akhir pekan lalu.
Ia berkicau bahwa John Lewis 'hanya bicara belaka' dan harusnya fokus pada konstituennya, menanggapi Lewis yang mengatakan bahwa Trump bukanlah seorang presiden yang sah.

Politisi, selebriti dan tokoh publik lain tampil membela juru kampanye hak-hak sipil AS, anggota Kongres John Lewis, yang terlibat dalam percekcokan dengan Trump.

Lewis adalah seorang tokoh terkemuka dalam gerakan hak-hak sipil tahun 1960-an.
Dia adalah orator terakhir yang masih hidup, yang tampil dalam unjuk rasa Maret 1963 di Washington, yang dipimpin oleh Martin Luther King.

THE WASHINGTON POST | CNN | ABC | SITA PLANASARI AQUADINI

Berita terkait

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

18 jam lalu

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

Stormy Daniels, bintang film dewasa yang menjadi pusat persidangan uang tutup mulut mantan presiden Donald Trump, akan bersaksi

Baca Selengkapnya

Sekelompok Hakim AS Konservatif Tolak Pekerjakan Lulusan Universitas Columbia Pro-Palestina

21 jam lalu

Sekelompok Hakim AS Konservatif Tolak Pekerjakan Lulusan Universitas Columbia Pro-Palestina

Tiga belas orang hakim federal konservatif di AS memboikot lulusan Universitas Columbia karena protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

5 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

7 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

15 hari lalu

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

22 hari lalu

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

Donald Trump menilai saat ini adanya kurangnya kepemimpinan Joe Biden hingga membuat Tehran semakin berani

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

26 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

33 hari lalu

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih

Baca Selengkapnya

Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

36 hari lalu

Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

Joe Biden 81 tahun dan Donald Trump 78 tahun akan bertarung di kontestasi pemilihan Presiden AS di usia yang tak lagi muda.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS

38 hari lalu

Top 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS

Top 3 dunia adalah Joe Biden akan bertanding ulang melawan Donald Trump di Pilpres AS hingga masyarakat Arab di Amerika Serikat kecewa.

Baca Selengkapnya