18 Anggota DPR Amerika Serikat Boikot Pelantikan Trump

Reporter

Minggu, 15 Januari 2017 10:35 WIB

Pekerja membentangkan bendera Amerika Serikat saat mempersiapkan panggung untuk digunakan dalam perayaan pelantikan presiden terpilih Donald Trump di Washington, AS, 13 Januari 2017. (Joe Raedle/Getty Images)

TEMPO.CO, Washington D.C.,--Sebanyak 18 anggota Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat dari Partai Demokrat mengumumkan akan memboikot pelantikan presiden terpilih Donald Trump pada 20 Januari mendatang.

Seperti dilansir POLITICO, Ahad, 15 Januari 2017, anggota parlemen dari California, Barbara Lee menjadi anggota DPR terakhir yang menyatakan tidak akan hadir dalam pelantikan Trump. “Saya tidak akan mendukung presiden yang rasis, seksis, pembenci orang asing dan munafik.”

Anggota parlemen lain yang juga akan memboikot adalah John Lewis, dari Georgia. Tokoh kulit hitam terkemuka ini menegaskan penolakannya dalam wawancara dengan stasiun televisi NBC News pada hari ini. “Saya akan memboikot pelantikan sejak menjadi anggota Kongres pada 1987,” Lewis menegaskan.

Selain Lee dan Lewis, berikut adalah nama-nama anggota parlemen dari Partai Demokrat yang menolak ahdir dalam pelantikan Trump:
1. John Conyers dari Michigan
2. Katherine Clark dari Massachusetts
3. Raúl Grijalva dari Arizona
4. Luis Gutiérrez dari Illinois
5. José Serrano dari New York
6. Nydia Velazquez dari New York
7. Adriano Espaillat dari New York
8. Earl Blumenauer dari Oregon
9. Kurt Schrader dari Oregon
10. Lacy Clay dari Missouri
11. Jerrold Nadler dari New Jersey
12. Mark Takano dari California
13. Mark DeSaulnier dari California
14. Jared Huffman dari California
15. Ted Lieu dari California
16. Judy Chu dari California

Meski sejumlah pemimpin parlemen dari Demokrat menyatakan akan hadir dalam pelantikan Trump, mereka menegaskan hanya untuk mendukung negara, bukan personelnya.

“Bagaimanapun ini tanggung jawab saya,” kata Pemimpin Minoritas DPR Nancy Pelosi (D-Calif.) kepada NPR, Jumat lalu. “Sangat penting bagi negara kita jika transfer kekuasaan berlangsung secara damai.”

Ada pula sejumlah anggota DPR dari Demokrat yang belum memutuskan akan hadir atau tidak. Tapi alasannya bukan karena Trump.

“Jika cuacanya terlalu dingin dan memicu sinusitis, maka saya tidak akan datang,” ujar Jim Clyburn, anggota DPR dari South Carolina.

Ruben Gallego, anggota DPR dari Arizona, yang pernah menyebut Trump sebagai predator seksual, juga belum memutuskan. “Saya punya bayi di rumah,” tutur Gallego kepada POLITICO.

L POLITICO | NBC NEWS | SITA PLANASARI AQUADINI

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya