Protes Anti-Kebijakan Imigrasi Trump Serentak di 50 Kota

Reporter

Minggu, 15 Januari 2017 08:52 WIB

Pendemo membawa poster dalam aksi menolak Donald Trump sebagai presiden AS di Philadelphia, Pennsylvania, 11 November 2016. Aksi penolakan terjadi di sejumlah negara bagian. REUTERS/Mark Makela

TEMPO.CO, LOS ANGELES—Ribuan imigran dan pendukung berunjuk rasa serentak di 50 kota besar di Amerika Serikat.

Seperti dilansir The New York Times, Ahad 15 Januari 2017, aksi protes ini merupakan yang pertama dan terbesar untuk menentang kebijakan anti-imigrasi presiden terpilih Donald Trump.

Unjuk rasa bertajuk “Hari Beraksi” ini digelar pada Sabtu waktu setempat dari New York dan Miami hingga Los Angeles dan Phoenix.

Setelah Trump terpilih, “Kekhawatiran dan ketakutan melanda komunitas imigran,” kata Cristina Jiménez, direktur organisasi nasional United We Dream. “Di saat yang sama, kami para imigran tidak mungkin lagi hidup dalam baying-bayang.”

Selama masa kampanye hingga konferensi pers pertamanya, Trump terus mengancam para imigran yang dianggapnya memicu masalah di dalam negeri. Selain akan melarang Muslim masuk Amerika, Trump juga berkukuh akan membangun tembok di perbatasan dengan Meksiko untuk menghalangi kedatangan pendatang gelap.

Ribuan demonstran yang berkumpul di gereja dan tempat-tempat publik lain, pun mendesak wali kota dan pejabat untuk melindungi komunitas imigran dengan membuat kebijakan perlindungan.

Sejumlah kota telah berjanji untuk melindungi warga imigrannya dari kebijakan pemerintah federal, salah satunya adalah Los Angeles.

"Kami tidak akan membiarkan Donald Trump mengubur Patung Kebebasan,” kata Senator Chris Van Hollen, dari Partai Demokrat, kepada jemaat gereja kulit hitam di Washington.

Aksi protes kali ini merupakan kelanjutan dari gerakan pro-imigran yang lahir pada 2006. Saat itu sebanyak satu juta orang berunjuk rasa menentang rancangan undang-undang yang akan mengkriminalisasi imigran ilegal.

Rancangan yang diusung F. James Sensenbrenner Jr., anggota parlemen dari Republik memang gagal lolos di Senat. Tapi aturan untuk melindungi 11 juta pendatang gelap pun gagal disepakati parlemen.

Pada 2012, Presiden Barack Obama mengeluarkan keputusan eksekutif untuk melindungi anak-anak muda pendatang gelap. Aturan Aksi Perlindungan untuk Anak-Anak Pendatang (DACA) ini memberikan perlindungan bagi 750 ribu pemuda dan berlaku setiap dua tahun.

Namun Trump berjanji akan mengusir para penerima DACA.

L AP | THE NEW YORK TIMES | SITA PLANASARI AQUADINI


Berita terkait

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

50 menit lalu

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan pro-Israel saling bentrok di kampus Universitas California Los Angeles (UCLA), Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

1 jam lalu

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

Hampir 900 orang telah ditangkap di kampus-kampus Amerika Serikat karena demo pro-Palestina

Baca Selengkapnya

AS Dilaporkan Turun Tangan Cegah ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

1 jam lalu

AS Dilaporkan Turun Tangan Cegah ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Amerika Serikat berupaya mencegah dikeluarkannya surat perintah penangkapan ICC terhadap PM Israel Benjamin Netanyahu atas serangan di Gaza

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

14 jam lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

15 jam lalu

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

FDA memergoki temuan satu dari lima sampel susu komersial yang diuji dalam survei nasional mengandung partikel virus H5N1atau virus Flu Burung

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta TikTok Dilarang di Amerika Serikat

15 jam lalu

Fakta-fakta TikTok Dilarang di Amerika Serikat

ByteDance selaku perusahaan pemilik TikTok memilih untuk menutup aplikasinya di Amerika yang merugi.

Baca Selengkapnya

Mahmoud Abbas; Hanya Amerika Serikat yang Bisa Hentikan Israel

16 jam lalu

Mahmoud Abbas; Hanya Amerika Serikat yang Bisa Hentikan Israel

Mahmoud Abbas dalam pertemuan Forum Ekonomi Dunia menyatakan hanya Amerika Serikat yang mampu menghentikan Israel

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

17 jam lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

17 jam lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat

1 hari lalu

Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat

Peternakan sapi perah di 9 negara bagian di Amerika Serikat diserang virus Flu Burung. Colorado menjadi negara kesembilan yang mengonfirmasi temuan tersebut.

Baca Selengkapnya