AS Tuntut Kerabat Bekas Sekjen PBB dalam Kasus Suap

Reporter

Rabu, 11 Januari 2017 07:39 WIB

Perpisahan Sekjen PBB Ban Ki Moon di markas Unesco di Paris, Jumat 18 November 2016. Ban didampingi oleh Dirjen Unesco Irina Bokova

TEMPO.CO, New York—Kejaksaan New York mendakwa saudara lelaki dan keponakan laki-laki bekas Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Ban Ki-moon dengan tuduhan konspirasi untuk menyuap pejabat pemerintah.

Seperti dilansir BBC, Rabu 11 Januari 2017, saudara bungsu Ban, Ban Ki-sang, dan keponakannya, Joo Hyun Bahn, dituduh menawarkan uang suap kepada pejabat negara di Timur Tengah.

Uang suap itu diduga untuk membujuk sang pejabat agar menggunakan dana pemerintah yang nantinya digunakan untuk membeli proyek gedung yang masih dibangun.

Dalam dokumen setebal 39 halaman yang dibuka di pengadilan Manhattan, New York, pada Selasa lalu, jaksa menyebut Ban Ki-sang, direktur perusahaan konstruksi Korea Selatan Keangnam, menghadapi utang dan harus menjual kompleks gedung di Vietnam yang diberi nama Landmark 72.

Ia bersama anaknya Joo Hyan "Dennis" Bahn, agen properti di Manhattan, berusaha memperoleh komisi jutaan dollar dari penjualan gedung senilai US$ 800 juta atau setara Rp 10,6 triliun.

Keduanya pun menyuap seorang pejabat asal Timur Tengah yang tidak disebut asal negaranya sebesar US$ 2 juta, agar negara itu membeli gedung dengan dana pemerintah.

Mereka bahkan bertemu dengan sang pejabat dalam kunjungan kenegaraan saat Sidang Umum PBB di New York.

“Siapa pun yang melakukan korupsi lintas negara, akan menghadapi hukum di Amerika,” kata Jaksa Manhattan, Preet Bharara.

Ban Ki-moon menjabat sebagai Sekjen PBB sejak 2007 hingga 2016.

Ia baru saja digantikan oleh bekas Perdana Menteri Portugis Antonio Guterres pada 1 Januari lalu.

BBC | SITA PLANASARI AQUADINI


Berita terkait

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

5 jam lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

9 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

10 jam lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

11 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

13 jam lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

14 jam lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

14 jam lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

15 jam lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

15 jam lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

19 jam lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya