DPR AS Kutuk Resolusi DK PBB Soal Pemukiman Ilegal Israel

Reporter

Editor

Natalia Santi

Sabtu, 7 Januari 2017 02:14 WIB

AP/J. Scott Applewhite

TEMPO.CO, Washington DC - Dewan Perwakilan Rakyat (House of Representative) Amerika Serikat mengutuk Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (DK PBB) yang menyetujui Resolusi 2334, Kamis, 5 Januari 2017. Resolusi yang disetujui 14 anggota DK PBB, dan Amerika Serikat memilih abstain itu menyerukan agar Israel menghentikan pembangunan permukiman di wilayah pendudukan Palestina di Yudea, Samaria dan Yerusalem timur.

Berdasarkan hasil voting dengan jumlah anggota yang mendukung sebesar 342 berbanding 80, pemimpin Mayoritas Senat Mitch McConnell dan pemimpin Minoritas Chuck Schumer mengumumkan kecaman terhadap keputusan DK PBB itu.

Meskipun hasil tersebut tidak membuktikan secara eksplisit, namun itu dianggap melawan keputusan pemerintahan Presiden Barack Obama yang tidak menggunakan haknya untuk memveto resolusi PBB tersebut.

Menurut DPR, Resolusi 2334 merusak prospek perdamaian Israel dan Palestina di masa depan dan akan mengarahkan pada politik boikot dan sanksi terhadap Israel.

"Pemerintah Amerika Serikat harus menentang dan memveto resolusi Dewan Keamanan PBB yang memaksakan solusi untuk masalah Israel Palestina namun di sisi lain sangat anti-Israel," kata DPR, seperti yang dilansir Times of ISrael pada 6 Januari 2017.

Anggota DPR AS dari partai Republik, Eliot Engel kesepakatan untuk mengutuk resolusi DK PBB tersebut karena dianggap tidak adil.

"Kami mengutuk apa yang terjadi karena kita pikir itu tidak adil. Sepanjang seluruh sejarahnya, negara Israel tidak pernah mendapat shake adil dari PBB," kata Engel, Senat dari New York.

DPR juga mengatakan bahwa kebijakan Obama untuk abstein dalam sidang DK PBB akhir tahun lalu sangat memalukan.

Sementara itu, American Israel Affairs Committee Public, sebuah kelompok lobi pro-Israel yang kuat, mengatakan "memuji" penolakan tersebut.

Resolusi Dewan Keamanan PBB mengatakan bahwa pembangunan pemukiman Yahudi di wilayah Palestina tersebut melanggar hukum dan merupakan pelanggaran hukum internasional. Resolusi itu juga menyerukan agar Israel mengakhiri semua pembangunan di seluruh wilayah yang dirampas dari Palestina setelah Perang Enam Hari 1967, termasuk Yerusalem Timur.

TIMES OF ISRAEL | YON DEMA

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya