Atas Usulan Indonesia, Menlu ASEAN Bertemu Bahas Rohingya  

Reporter

Minggu, 18 Desember 2016 19:26 WIB

Menlu Retno LP Marsudi bersama Penasehat Negara Myanmar Aung San Suu Kyi di Nay Pyi Taw, Myanmar, 7 November 2016. Foto: Kemlu RI

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi bertolak ke Yangon, Myanmar, Minggu, 18 Desember 2016. Retno akan menghadiri pertemuan ASEAN Retreat membahas perkembangan di Rakhine State, pada Senin, 19 Desember 2016.

Pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN tersebut merupakan usulan Indonesia yang ditanggapi secara positif oleh Myanmar. Ide itu dibahas Menlu Indonesia dalam pertemuan di Nay Pyi Taw pada 6 Desember 2016.

Dalam pertemuan pejabat senior ASEAN, pejabat Myanmar secara spesifik menyampaikan bahwa retreat Menlu ASEAN dilakukan sebagai tindak lanjut pertemuan Retno dengan Penasihat Negara Myanmar, Aung San Suu Kyi.

Meski agenda utamanya akan mendiskusikan perkembangan situasi di Rakhine State, menurut Retno, isu Rohingya juga akan dibahas.

“Pertemuan Menlu ASEAN akan membahas situasi di Rakhine State. Dengan format retreat, diharapkan pertemuan dapat dilakukan secara terbuka,” kata Retno saat dihubungi Tempo lewat Whatsapp, Minggu, 18 Desember 2016.

“Pertemuan ini merupakan suatu langkah baik yang memberikan kesempatan bagi ASEAN sebagai suatu keluarga besar membahas situasi di Rakhine State secara konstruktif,” ujarnya.

Dalam pertemuan ASEAN Retreat tersebut, Indonesia akan menekankan pentingnya
memulihkan keamanan dan stabilitas di Rakhine State.

Indonesia juga akan terus mendorong penghormatan dan perlindungan terhadap HAM bagi semua masyarakat di Rakhine State, termasuk minoritas Muslim, terus ditegakkan.

Selain itu, Indonesia akan mengusulkan akses kemanusiaan terus diperluas, termasuk akses bagi pemberian bantuan kemanusiaan dari ASEAN.

“ASEAN memiliki kemampuan membantu sesama anggota keluarga yang sedang menghadapi tantangan. Indonesia mengharapkan negara-negara ASEAN dapat mendukung secara konkret upaya Myanmar membuat situasi di Rakhine State lebih stabil dan kondusif,” tutur Retno.

Kunjungan Retno ke Myanmar ini merupakan kedua kali dalam sebulan terakhir yang bertujuan membahas perkembangan situasi di Rakhine State, Myanmar.

Sebelumnya, pada 6 Desember 2016, dalam pertemuan dengan Daw Aung San Suu Kyi di Naypyidaw, Retno menyampaikan keprihatinan Indonesia terhadap situasi di Rakhine State.

Pertemuan itu juga membahas langkah yang dapat dilakukan Myanmar, termasuk membuka akses kemanusiaan dan mengajak negara-negara ASEAN mendukung pembangunan di Rakhine State yang inklusif.

NATALIA SANTI

Berita terkait

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

2 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

Kementerian Luar Negeri RI membenarkan telah terjadi perkelahian sesama kelompok WNI di Korea Selatan persisnya pada 28 April 2024

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

4 hari lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

4 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

5 hari lalu

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

Taiwan kembali diguncang gempa bumi sampai dua kali pada Sabtu, 26 April 2024. Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam musibah ini

Baca Selengkapnya

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

5 hari lalu

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

IOM merupakan organisasi internasional pertama yang menerima Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

5 hari lalu

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

Sebanyak 23 individu mendapat Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award karena telah berjasa dalam upaya pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

12 hari lalu

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

Mengapa Amerika Serikat tolak keanggotaan penuh Palestina di PBB dengan hak veto yang dimilikinya? Bagaimana sikap Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

13 hari lalu

Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

Kementerian Luar Negeri RI menyoroti gagalnya PBB mensahkan keanggotaan penuh Palestina.

Baca Selengkapnya

Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

15 hari lalu

Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

Sergey Lavrov terhubung dalam percakapan telepon dengan Iran Hossein Amirabdollahian sebelum serangan membahas situasi di Timur Tengah

Baca Selengkapnya

Reaksi Pemimpin Dunia Terbelah soal Serangan Iran Ke Israel

16 hari lalu

Reaksi Pemimpin Dunia Terbelah soal Serangan Iran Ke Israel

Serangan Iran ke Israel menuai respon berbeda para pemimpin dunia.

Baca Selengkapnya