Mengaku Bunuh Penjahat Narkoba, Duterte Berisiko Dimakzulkan  

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Jumat, 16 Desember 2016 14:47 WIB

Seorang bocah ikut berunjuk rasa di depan Markas Kepolisian Filipina di Manila, Filipina, 25 Agustus 2016. Dalam memerangi Narkoba, Presiden Filipina Rodrigo Duterte memberi instruksi kepada aparat keamanan untuk menembak mati tersangka di tempat. AP Photo

TEMPO.CO, Manila - Presiden Filipina Rodrigo Duterte menghadapi risiko pemakzulan setelah mengaku membunuh penjahat saat menjadi Wali Kota Davao. Senator Leila de Lima, kritikus utama Presiden Duterte, mengatakan pengakuan sang presiden dapat dijadikan dasar pemakzulan.

"Ini satu pengkhianatan terhadap kepercayaan publik dan satu kesalahan yang termasuk dalam kategori kejahatan berat. Kejahatan berat adalah satu dasar untuk proses pemberhentian presiden yang konstitusional," kata De Lima, Kamis, 15 Desember 2016.

Pendapat yang sama disampaikan Ketua Komite Keadilan Senat Richard Gordon. Menurut dia, ucapan kontroversial itu mengarahkan Duterte kepada kemungkinan proses pemecatan.

"Ketika mengeluarkan pernyataan itu, dia mengungkapkan siapa dirinya. Jalan menurut hukum adalah melanjutkan proses pemecatan," ujar Gordon. Namun Gordon tidak terkejut dengan pernyataan Duterte itu.

Pada awal pekan ini, Duterte menuturkan, saat menjadi Wali Kota Davao, dia biasa berpatroli naik sepeda motor mencari penjahat untuk ditembak. "Saya biasa melakukannya sendiri (membunuh penjahat). Jika saya bisa melakukan itu, mengapa kamu (polisi) tidak bisa?" katanya.

Kampanye antinarkoba yang digelar Duterte selama lima bulan terakhir telah menyebabkan sekitar 5.000 orang tewas. Terduga pengedar narkoba dan pecandu narkoba ditembak mati tanpa proses hukum.

Sejak Duterte menjadi presiden pada Juli lalu, lebih dari 2.000 tersangka penjahat dibunuh dalam operasi polisi. Kebanyakan penjahat itu mencoba melawan ketika ditahan. Sekitar 3.000 tersangka kasus narkoba mati dibunuh warga sipil yang tidak dikenal.

GUARDIAN | INQUIRER | CNN | YON DEMA




Berita terkait

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Tiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai

8 hari lalu

Tiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai

Banjir di Dubai menyebabkan empat orang lagi tewas, tiga di antaranya adalah warga Filipina.

Baca Selengkapnya

Warga Filipina Injak Patung Xi Jinping saat Unjuk Rasa Laut Cina Selatan

19 hari lalu

Warga Filipina Injak Patung Xi Jinping saat Unjuk Rasa Laut Cina Selatan

Pengunjuk rasa di Manila menginjak-injak patung Presiden Cina Xi Jinping saat protes menentang "agresi" Cina di Laut Cina Selatan.

Baca Selengkapnya

Menjelajah Chocolate Hills, Perbukitan yang Bikin Tercengang di Filipina

22 hari lalu

Menjelajah Chocolate Hills, Perbukitan yang Bikin Tercengang di Filipina

Chocolate Hills merupakan bukit-bukit landari yang bergerombol di pulau Bohol, Filipina

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Taipe Hadapi Gempa Taiwan 7,2 Magnitudo

22 hari lalu

Fakta-fakta Taipe Hadapi Gempa Taiwan 7,2 Magnitudo

Dua bangunan yang rusak paling parah akibat gempa Taiwan masih utuh, memungkinkan penghuninya untuk memanjat ke tempat yang aman melalui jendela.

Baca Selengkapnya

AS, Filipina dan Jepang akan Bahas Laut Cina Selatan pada KTT Trilateral

23 hari lalu

AS, Filipina dan Jepang akan Bahas Laut Cina Selatan pada KTT Trilateral

Pembahasan di KTT trilateral antara Amerika Serikat, Filipina dan Jepang pekan depan akan mencakup Laut Cina Selatan.

Baca Selengkapnya

Korban Jiwa Gempa Taiwan Menjadi Sembilan Orang, 50 Lainnya Dilaporkan Hilang

25 hari lalu

Korban Jiwa Gempa Taiwan Menjadi Sembilan Orang, 50 Lainnya Dilaporkan Hilang

Gempa Taiwan menewaskan sedikitnya sembilan orang dan 50 lainnya dilaporkan hilang dalam perjalanan ke taman nasional

Baca Selengkapnya

Joe Biden dan Xi Jinping Bicara Soal Taiwan dan Laut Cina Selatan

25 hari lalu

Joe Biden dan Xi Jinping Bicara Soal Taiwan dan Laut Cina Selatan

Presiden Joe Biden dan Xi Jinping mendiskusikan soal Taiwan dan Laut Cina Selatan dalam percakapan telepon terbaru.

Baca Selengkapnya

Taiwan Diguncang Gempa Terkuat dalam 25 Tahun, Satu Tewas Puluhan Luka-luka

25 hari lalu

Taiwan Diguncang Gempa Terkuat dalam 25 Tahun, Satu Tewas Puluhan Luka-luka

Gempa bumi berkekuatan lebih dari 7 magnitudo mengguncang Taiwan, Jepang hingga Filipina. Puluhan orang luka-luka, 1 tewas.

Baca Selengkapnya

Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

30 hari lalu

Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

BUMN energi nuklir Rusia, Rosatom, telah sejak lama menawarkan kerja sama pengembangan PLTN ke Indonesia

Baca Selengkapnya