Reformasi Besar-besaran di Rusia, KGB Dihidupkan Kembali  

Reporter

Rabu, 14 Desember 2016 08:44 WIB

Presiden Rusia Vladimir Putin, berbincang dengan sejumlah perwira dan anggota militer peserta Russias large-scale Center-2015. Orang nomor satu di Rusia ini, dulunya seorang anggota intelejen KGB Rusia. Orenburg, Rusia, 19 September 2015. Sasha Mordovets / Getty Images

TEMPO.CO, Moskow - Rusia sedang melakukan reformasi besar-besaran dalam kebijakan pemerintah menjelang pemilihan presiden 2018. Surat kabar Rusia, Kommersant, memberitakan salah satu kebijakan baru itu adalah membentuk kementerian baru yang disebut Kementerian Keamanan Negara. Kementerian ini akan muncul sebagai landasan bagi badan Pelayanan Keamanan Federal (FSB), yang intinya untuk menghidupkan kembali KGB, badan intelijen yang dulu berjaya pada era Uni Soviet.

Kementerian baru ini juga akan memasukkan badan Pelayanan Intelijen Luar Negeri dan sebagian besar unit Pelayanan Perlindungan Federal, yang selama ini menjadi pengawal para pejabat elite Rusia. Kementerian yang berperan seperti KGB ini nantinya tidak hanya mengusut kasus yang dikerjakan Komisi Investigasi Federal dan Kementerian Dalam Negeri, tapi juga bertindak secara prosedur mengawasi badan-badan tersebut.

Baca:
Perang Berakhir, Pasukan Presiden Assad Menang di Aleppo
Lebih Separuh dari Warga Rusia Ingin Soviet Kembali Berkuasa

Selain itu, kementerian baru ini akan bertanggung jawab untuk menyediakan keamanan sendiri guna ditempatkan di semua lembaga penegakan hukum dan badan-badan keamanan.

"Sebelumnya kami (agen FSB) hanya memberikan dukungan untuk investigasi, sekarang akan bertanggung jawab dengan mengelola progres mereka dari pendokumentasian dakwaan kriminal hingga membawa kasus ini ke pengadilan," kata seorang pejabat FSB, seperti dikutip dari Moscow Times, Rabu, 14 Desember 2016.

Adapun agen-agen keamanan akan memantau efisiensi kerja investigator berdasarkan suplai informasi yang bermanfaat untuk mereka dari Kementerian Keamanan Negara.

Diperkirakan biaya untuk pembentukan kementerian baru dan kebijakan keamanan yang baru menjadi hambatan terbesar Kremlin. Reformasi ini diperkirakan memakan biaya mencapai minimal US$ 308 juta atau Rp 4,09 triliun.

Uji coba terhadap kebijakan baru yang membangun keseimbangan baru kekuasaan di antara badan-badan keamanan Rusia sedang berlangsung. Baru-baru ini, FSB menangani kasus dugaan kejahatan yang melibatkan anggota Komisi Investigasi yang mendanai kelompok penjahat terorganisasi yang dipimpin Zakhary Kalashov, atau lebih dikenal sebagai Shakro Molodoi.

MOSCOW TIMES | MARIA RITA

Berita terkait

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

23 jam lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

1 hari lalu

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

2 hari lalu

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

Pemerintah Rusia menyambut presiden baru Indonesia. Siap lanjutkan kerja sama.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

Top 3 dunia adalah Rusia menawarkan Sukhoi ke RI, AS minta Cina buka pintu untuk pengusahanya hingga persiapan senjata Rusia lawan Ukraina.

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

3 hari lalu

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

Kedubes Rusia mengatakan Moskow siap memasok pesawat tempur Sukhoi jika ada minat dari Jakarta.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

3 hari lalu

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

Top 3 Dunia dibuka dengan berita dari Spanyol tentang spyware Israel yang memata-matai PM Pedro Sanchez.

Baca Selengkapnya

Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

3 hari lalu

Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

Kedubes Rusia mengatakan persiapan negaranya sangat kuat untuk melawan Ukraina yang akan mendapat bantuan senilai miliaran dolar dari AS.

Baca Selengkapnya

Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

3 hari lalu

Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia mengatakan industri Rusia kini menjadi lebih kuat meski banyak disanksi oleh Barat.

Baca Selengkapnya

Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

3 hari lalu

Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

Perwakilan Rusia menilai Amerika Serikat menunjukkan sikap aslinya dengan memveto permintaan Palestina untuk menjadi anggota PBB.

Baca Selengkapnya

Wakil Menhan Rusia Ditangkap karena Korupsi

4 hari lalu

Wakil Menhan Rusia Ditangkap karena Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Timur Ivanov masuk dalam daftar Majalah Forbes sebagai salah satu orang terkaya di struktur keamanan Rusia.

Baca Selengkapnya