Wikileaks Bocorkan Lagi 531 Ribu Kabel Diplomatik AS  

Reporter

Editor

Abdul Manan

Rabu, 30 November 2016 22:23 WIB

Julian Assange. REUTERS/Stefan Wermuth

TEMPO.CO, Jakarta - Situs whistleblower, Wikileaks, pada 28 November 2016 memperkaya koleksi Perpustakaan Umum Diplomatik Amerika Serikat (Public Library of US Diplomacy) dengan merilis lebih dari setengah juta (531.525) kabel diplomatik Negeri Paman Sam sejak tahun 1979.

Menurut situs yang dirintis Julian Assange ini, jika ada yang disebut sebagai "tahun nol" dari era modern kita, tahun itu adalah 1979. Sebab, pada tahun itu banyak terjadi peristiwa besar di dunia. Antara lain, terjadi revolusi Iran, pemberontakan kelompok Islam di Arab Saudi, dan terjadinya kesepakatan damai Mesir-Israel melalui Kesepakatan Camp David.

Terjadinya pemberontakan di Mekah pada tahun itu secara permanen mengeser Arab Saudi ke Wahabisme, yang mengarah ke penyebaran secara transnasional fundamentalisme Islam dan proyek destabilisasi AS-Saudi di Afghanistan. Pada tahun yang sama Osama bin Laden meninggalkan negara asalnya, Arab Saudi, menuju Pakistan untuk mendukung Mujahidin Afghanistan.

Invasi Afghanistan oleh Uni Soviet menyebabkan Arab Saudi dan badan intelijen Amerika Serikat, Central Intelligence Agency (CIA), menggelontorkan miliaran dolar untuk pejuang Mujahidin sebagai bagian dari Operasi Cyclone, yang belakangan kemudian memicu kelahiran organisasi bernama al-Qaeda.

Munculnya al-Qaeda pada akhirnya melahirkan 11 September 2001 di Amerika Serikat, yang memungkinkan terjadinya invasi AS ke Afghanistan dan Irak. Invasi itu menyebabkan perang selama lebih dari satu dekade perang, yang pada ujungnya menciptakan iklim bagi lahirnya Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).

Sementara perjanjian SALT II tahun 1979 membuat beberapa kemajuan dalam mengurangi risiko perang nuklir, tapi persiapan dan pengujian nuklir meningkat di tempat lain. AS memutuskan untuk menempatkan rudal Pershing dan Cruise di Eropa dan ada uji coba nuklir Israel-Afrika Selatan yang terdeteksi oleh satelit peringatan dini Amerika Serikat.

Dengan dibukanya dokumen yang diberi nama "The Carter Cables III" ini, maka koleksi kabel diplomatik AS yang dibuka oleh WikiLeaks sebanyak 3,3 juta dokumen. Koleksi kabel diplomatik itu secara keseluruhan bisa diakses di sini.

Abdul Manan





Advertising
Advertising

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya