Penyerang Kampus Ohio adalah Mahasiswanya Sendiri  

Reporter

Editor

Pruwanto

Selasa, 29 November 2016 06:15 WIB

ilustrasi penembakan. haihoi.com

TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Columbus mengungkapkan bahwa pelaku penyerangan di Ohio State University yang melukai 11 orang pada Senin pagi, 29 November 2016, merupakan pria keturunan Somalia. Abdul Razak Ali Artan, 18 tahun, menabrakkan mobilnya ke sejumlah pejalan kaki di kampus tersebut, lalu keluar dari mobil dan menusuk orang-orang di sekitarnya. Polisi menembak mati Artan.

Kepala Kepolisian Kim Jacobs mengatakan Artan merupakan satu dari 60 ribu mahasiswa kampus Columbus. Ia dan keluarganya tercatat meninggalkan Somalia sejak 2007. Sebelum pindah ke Amerika Serikat dua tahun lalu, Artan dan keluarganya tinggal di Pakistan.

Saat ini polisi tengah menyelidiki apakah tindakan yang dilakukan Artan merupakan serangan teroris. "Saya pikir kita harus mempertimbangkannya. Kami sedang mencari tahu bahwa itu direncanakan," kata Jacobs, seperti dilansir dari BBC, Senin, 28 November 2016.

Baca: Kampus Ohio State University Diserang

Insiden Ohio State terjadi pukul 10.00 waktu setempat. Sebuah mobil tiba-tiba melaju di trotoar dekat Watt Hall, Gedung Teknik Bangunan, dan menabrak pejalan kaki. Artan terlihat keluar dari mobil dan langsung menusuk-nusuk orang di dekatnya dengan menggunakan pisau daging.

Seorang polisi yang berada di dekat lokasi kejadian menembak Artan hingga tewas dalam waktu kurang dari satu menit. "Saya pikir awalnya itu kecelakaan sampai saya melihat orang itu keluar dengan pisau," kata Martin Schneider, mahasiswa yang menjadi saksi kejadian.

Melalui Twitter, pihak kampus memberikan peringatan kepada mahasiswa terhadap adanya "penembak aktif". Belakangan pihak kampus mengatakan bahwa pelaku tidak membawa senjata api. Selanjutnya, demi keamanan, polisi meminta kegiatan belajar-mengajar pada Senin itu dihentikan.

Pada beberapa bulan terakhir, pejabat federal dari FBI dan Biro Alkohol, Tembakau, Senjata Api, dan Bahan Peledak memperingatkan upaya ekstremis untuk merekrut orang yang mau berjihad dengan pisau dan serangan mobil. Hal ini dinilai lebih mudah bagi kelompok radikal dalam negeri dibanding menggunakan bom.

MAYA AYU PUSPITASARI | BBC

Berita terkait

Menlu AS Kunjungi Arab Saudi, Bahas Gaza dan Normalisasi Hubungan dengan Israel

4 menit lalu

Menlu AS Kunjungi Arab Saudi, Bahas Gaza dan Normalisasi Hubungan dengan Israel

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berkunjung ke Arab Saudi untuk membahas situasi di Gaza dan normalisasi hubungan Israel-Saudi.

Baca Selengkapnya

Kandidat Presiden AS Ditangkap karena Ikut Demo Bela Palestina

48 menit lalu

Kandidat Presiden AS Ditangkap karena Ikut Demo Bela Palestina

Demo bela Palestina terus bergolak di sejumlah kampus di AS. Terbaru adalah kandidat presiden AS Jill Stein termasuk di antara yang ditangkap.

Baca Selengkapnya

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

5 jam lalu

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan pro-Israel saling bentrok di kampus Universitas California Los Angeles (UCLA), Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

6 jam lalu

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

Hampir 900 orang telah ditangkap di kampus-kampus Amerika Serikat karena demo pro-Palestina

Baca Selengkapnya

AS Dilaporkan Turun Tangan Cegah ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

6 jam lalu

AS Dilaporkan Turun Tangan Cegah ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Amerika Serikat berupaya mencegah dikeluarkannya surat perintah penangkapan ICC terhadap PM Israel Benjamin Netanyahu atas serangan di Gaza

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

19 jam lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

20 jam lalu

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

FDA memergoki temuan satu dari lima sampel susu komersial yang diuji dalam survei nasional mengandung partikel virus H5N1atau virus Flu Burung

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta TikTok Dilarang di Amerika Serikat

20 jam lalu

Fakta-fakta TikTok Dilarang di Amerika Serikat

ByteDance selaku perusahaan pemilik TikTok memilih untuk menutup aplikasinya di Amerika yang merugi.

Baca Selengkapnya

Mahmoud Abbas; Hanya Amerika Serikat yang Bisa Hentikan Israel

21 jam lalu

Mahmoud Abbas; Hanya Amerika Serikat yang Bisa Hentikan Israel

Mahmoud Abbas dalam pertemuan Forum Ekonomi Dunia menyatakan hanya Amerika Serikat yang mampu menghentikan Israel

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

22 jam lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya