TEMPO.CO, Jakarta - Tokoh revolusi Kuba, Fidel Castro, tutup usia pada Sabtu, 26 November 2016. Sejumlah pemimpin dunia menyampaikan belasungkawa atas kepergian Castro.
“Dalam kesedihan yang luar biasa, kami menerima kabar kepergian sahabat kami, Komandan Fidel Castro Ruz,” tulis Salvador Sanchez Ceren, Presiden Salvador, dalam akun Twitter-nya, @sanchezceren, Sabtu, 26 November 2016.
Presiden Meksiko Enrique Pena Nieto mengenang Castro sebagai pejuang hubungan bilateral yang berlandaskan kehormatan, dialog, dan solidaritas. “Fidel Castro adalah sahabat Meksiko,” tulis Nieto dalam akun Twitter-nya, @EPN.
Perdana Menteri India Narendra Modi mengatakan Fidel Castro merupakan salah satu sosok penting dalam abad ke-20. “India berduka kehilangan sahabat baik,” tulis Modi dalam Twitter-nya, @narendramodi.
Fidel Castro lahir di Biran, Kuba, pada 13 Agustus 1926. Ia pernah dipenjara karena memimpin perlawanan terhadap rezim Batista pada 1953. Namun, usahanya gagal sehingga ia ditangkap. Pada 1956, ia memulai perang gerilya terhadap pemerintah bersama Che Guevarra. Ia berhasil mengalahkan Batista pada 1959 dan diangkat menjadi Perdana Menteri Kuba.