TEMPO.CO, Ankara - Ulama terkemuka Turki mendesak umat Islam memandang serius penderitaan etnis Islam Rohingya di Myanmar seperti juga di tempat-tempat lain dunia, termasuk di Suriah.
Kepala Direktorat Urusan Agama Turki Prof Dr Mehmet Gormez mengatakan Myanmar sedang meningkatkan tekanannya terhadap muslim di negara itu saat umat Islam sedunia tak peduli. “Kesengsaraan umat Islam di Myanmar kurang diberi perhatian karena umat Islam hanya berfokus pada perang yang terjadi di Suriah,” kata Mehmet.
Baca:
Misteri Viagra di Kantor Presiden yang Bikin Resah Terungkap
Setelah 54 Tahun, Tokyo Kembali Dilanda Salju pada November
Dubes Korut An: Dukun Minta Presiden Park Putuskan Kontak
Mehmet mengungkapkan hal itu saat mengadakan pertemuan dengan Ketua Uni Rohingya Arakan (Rakhine) Dr Wakar Uddin di Ankara, awal pekan ini. "Mereka tidak pedulikan etnis Islam Rohingya Myanmar, khususnya di negara bagian Rakhine. Penderitaan yang dihadapi lebih besar," ujar Mehmet.
Menurut dia, menjadi kewajiban umat Islam di seluruh dunia untuk menghentikan penindasan terhadap etnis Rohingya dan mendesak Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk menangani masalah itu sebagai agenda utama. “Departemen Urusan Agama dan Yayasan Agama Turki akan berusaha melakukan yang terbaik untuk membantu umat Islam di Myanmar,” tutur Mehmet.
Penduduk Rohingya mengklaim beberapa wanita dari Kampung Kyar Ngarai Taung dan Kampung Myaw Taung diperkosa tentara Myanmar ketika sekitar 25 pria dari permukiman itu ditahan dalam insiden yang berlangsung pada Minggu, 20 November 2016.
Menurut penduduk, kejahatan itu dilakukan 200 tentara Myanmar saat memasuki Kampung Kyar Ngarai Taung pada 20 November. Kekerasan yang telah berlangsung sejak pekan lalu tersebut menyebabkan sekitar 57 muslim dan 31 buddhis tewas. Selain itu, sekitar 100 ribu orang mengungsi di kamp dan sekitar 2.500 rumah dihancurkan. Sebagian besar rumah itu milik penduduk etnis Rohingya.
ANADOLU AGENCY | BERNAMA | YON DEMA
Berita terkait
Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki
11 jam lalu
Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.
Baca SelengkapnyaTop 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel
20 jam lalu
Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.
Baca SelengkapnyaKian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel
1 hari lalu
Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.
Baca SelengkapnyaRetno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah
1 hari lalu
Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI
Baca SelengkapnyaSituasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel
1 hari lalu
Imbas situasi kemanusiaan di Palestina yang memburuk, Turki menghentikan perdagangan dengan Israel.
Baca SelengkapnyaTurki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM
9 hari lalu
Turki mengatakan bahwa laporan HAM tahunan Washington gagal mencerminkan serangan Israel di Gaza.
Baca SelengkapnyaErdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina
16 hari lalu
Recep Tayyip Erdogan kembali menyamakan Israel dengan pemimpin Nazi Adolf Hitler.
Baca SelengkapnyaItalia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini
18 hari lalu
Apa saja persyaratan untuk mendapatkan visa digital nomad di Italia atau Turki?
Baca Selengkapnya15 Fakta Unik Turki, Negara yang Terletak di Benua Asia dan Eropa
18 hari lalu
Berikut ini daftar fakta unik Turki, mulai dari kebiasaan minum teh, asal-muasal Sinterklas, hingga bunga tulip yang jadi bunga nasional.
Baca SelengkapnyaJelajahi Situs Bersejarah di Turki dengan Kereta Wisata Baru
20 hari lalu
Turki memiliki kereta wisata baru yang akan membawa wisatawan menjelajahi situs bersejarah di negara tersebut
Baca Selengkapnya