Guenter Grass Pernah Menjadi Serdadu Nazi

Reporter

Editor

Jumat, 18 Agustus 2006 19:08 WIB

TEMPO Interaktif, Berlin: Pengakuan itu menggemparkan dunia sastra dan politik Jerman. Guenter Grass, pemenang Nobel Sastra 2000, yang dikenal sebagai pejuang demokrasi dan perdamaian itu, mengaku pernah menjadi anggota SS Nazi.Dalam sebuah wawancara di harian terhormat Jerman, Frankfurter Allgemeine Zeitung, edisi 11 Agustus, Grass untuk pertama kalinya mengungkap peran kelamnya itu. Wawancara ini terkait dengan rencana penerbitan otobiografinya, Mengupas Bawang (Günter Grass: Beim Häuten der Zwiebel)."Kebisuanku selama bertahun-tahun ini adalah satu alasan mengapa aku menulis buku ini," kata pengarang berusia 78 tahun itu. "Ia harus keluar akhirnya."Pengarang kelahiran Danzig, Jerman (kini Gdansk, Polandia) pada 16 Oktober 1927 itu mengakui bahwa keterlibatannya dalam Nazi karena keterpukauannya pada ideologi Hitler itu. "Aku terpukau dalam ideologi itu, aku dibutakannya," kata dia. "Aku ingin menjadi seorang pahlawan dan mungkin memainkan beberapa peranan."Grass juga mengakui bahwa pengungkapan rahasianya ini sudah sangat terlambat. Tapi dia percaya bahwa dia telah memanfaatkan pengalaman hidupnya sejak masa perang untuk terus mencela masa lalu Nazi.Pengakuan Grass ini menuai reaksi keras dari berbagai kalangan. Dewan Kota Gdansk, Polandia, menimbang akan mencabut warga negara kehormatan kota yang pernah disematkan kepada Grass. Tapi, Grass menolaknya, karena, "Aku tak melihat alasan untuk melepas penghargaan ini," katanya.Organisasi pengarang PEN Cek juga menimbang untuk menarik penghargaan Hadiah Karel Capek yang diserahkan kepada Grass pada 1994.Tapi, pendukung Grass juga banyak. Meski banyak pihak meminta Yayasan Nobel mencabut Nobelnya, ketua yayasan itu menolaknya dan mengatakan bahwa keputusan itu tak dapat ditarik kembali.Pengarang Salman Rushdie juga membela Grass, sahabat dan rekan seprofesinya itu. Dia menilai Grass tidaklah munafik. "Kita tidak membaca karya Ezra Pound, seorang simpatisan Nazi sebagai sebuah kedewasaan," katanya. Ezra Pound adalah penyair Amerika yang anti-Semit dan terpukau pada fasisme Mussolini.John Irving, pengarang Amerika, juga berdiri di barisan pembela. "Grass tetap seorang pahlawan bagiku, baik sebagai pengarang maupun sebagai kompas moral; ketabahannya sebagai pengarang dan warga Jerman patut dicontoh, ketabahan yang dipertinggi, bukannya dikurangi, dengan pengakuannya baru-baru ini," ujar penulis novel The Cider House Rules itu.THE SUNDAY TIMES | BBC | AP | AFP | IWANK

Berita terkait

Jerman Akhirnya Jual 3 Kapal Selam ke Israel Meski Ada Bau Suap

24 Oktober 2017

Jerman Akhirnya Jual 3 Kapal Selam ke Israel Meski Ada Bau Suap

Jerman sempat membekukan negosiasi rencana penjualan 3 kapal selam ke Israel pada Juli lalu gara-gara isu suap dan pencucian uang .

Baca Selengkapnya

Cetak Sejarah Parlemen, Ini Pengaruh Partai Neo-Nazi di Jerman

26 September 2017

Cetak Sejarah Parlemen, Ini Pengaruh Partai Neo-Nazi di Jerman

Partai yang dituding Neo-Nazi, AfD, mencetak sejarah dengan masuk parlemen atau Bundestag setelah meraih 13,5 persen suara dalam pemilu Jerman.

Baca Selengkapnya

Menang Pemilu, Angela Merkel Jadi Kanselir Jerman Terlama

25 September 2017

Menang Pemilu, Angela Merkel Jadi Kanselir Jerman Terlama

Angela Merkel menjadi kanselir terlama di sepanjang sejarah Jerman modern setelah partainya, CDU memenangkan pemilu kemarin.

Baca Selengkapnya

AfP, Partai Neo-Nazi Akhirnya Masuk Parlemen Jerman

25 September 2017

AfP, Partai Neo-Nazi Akhirnya Masuk Parlemen Jerman

Partai?yang dituding neo-Nazi,?AfD,?mencetak sejarah dengan masuk Parlemen untuk pertama kali setelah mendapat 87 kursi dalam pemilu Jerman kemarin.

Baca Selengkapnya

AfP, Partai Neo-Nazi Akhirnya Masuk Parlemen Jerman

25 September 2017

AfP, Partai Neo-Nazi Akhirnya Masuk Parlemen Jerman

Partai?yang dituding neo-Nazi,?AfD,?mencetak sejarah dengan masuk Parlemen untuk pertama kali setelah mendapat 87 kursi dalam pemilu Jerman kemarin.

Baca Selengkapnya

Jerman Gelar Pemilu Hari Ini, Merkel Diperkirakan Lanjut Kanselir

24 September 2017

Jerman Gelar Pemilu Hari Ini, Merkel Diperkirakan Lanjut Kanselir

Merkel mendapat pesaing Schulz pada pemilu Jerman tahun ini.

Baca Selengkapnya

Ditemukan Bom 1.400 Ton, 70 Ribu Warga Jerman Diungsikan

31 Agustus 2017

Ditemukan Bom 1.400 Ton, 70 Ribu Warga Jerman Diungsikan

Hampir 70.000 penduduk di Frankfurt, Jerman diungsikan dari rumah mereka menyusul penemuan bom era Perang Dunia II seberat 1.400 ton.

Baca Selengkapnya

Hormat ala Nazi, Turis Amerika Dipukul di Jerman  

15 Agustus 2017

Hormat ala Nazi, Turis Amerika Dipukul di Jerman  

Turis asal Amerika Serikat yang sedang mabuk itu dipukuli orang karena memberi hormat ala Nazi di Jerman.

Baca Selengkapnya

Polisi Jerman Tahan Pencari Suaka Penusuk Warga di Hamburg  

29 Juli 2017

Polisi Jerman Tahan Pencari Suaka Penusuk Warga di Hamburg  

Ahmad A., pencari suaka asal Uni Emirat Arab, diduga melakukan serangan karena hendak dideportasi dari Jerman.

Baca Selengkapnya

Perkenalkan, Masjid untuk Semua Muslim Berdiri di Jerman  

17 Juni 2017

Perkenalkan, Masjid untuk Semua Muslim Berdiri di Jerman  

Masjid untuk semua muslim tanpa peduli Sunni, Syiah, transgender, maupun muslim tanpa penutup kepala dan wajah, didirikan di Berlin, Jerman.

Baca Selengkapnya