Rusia Luncurkan Robot Penjaga untuk Lindungi Rudal  

Reporter

Selasa, 15 November 2016 12:45 WIB

Kantor berita Rusia, TASS dan media online Sputnik memberitakan bahwa Armada Utara Rusia yang dipimpin kapal induk Admiral Kuznetsov, dengan persenjataan lengkap dan membawa pesawat tempur serta helikopter, telah meninggalkan pelabuhan Severomorsk menuju Laut Mediterania, pada Sabtu, 15 Oktober 2016. Armada Utara, termasuk kapal perang penjelajah Pyotr Velikiy, Kapal perusak anti kapal selam Severomorsk dan Vice-Admiral Kulakov, dan beberapa kapal pendukung, akan bergabung dalam operasi militer Rusia memerangi ISIS di Suriah. tass.com

TEMPO.CO, Moskow – Rusia meluncurkan robot penjaga tanpa awak untuk melindungi rudal bawah tanah dari pasukan pesaingnya. Dalam rekaman terbaru, robot penjaga terlihat sedang dioperasikan dan dipandu dari jarak jauh.

Robot penjaga tanpa awak mampu menembakkan peluru dan granat di kedua mode otomatis dan semi-otomatis dengan kemampuan menjangkau sasaran hingga 400 meter.

"Sistem yang dilengkapi dengan tembakan modern dan peluncur granat mampu menembak dalam bentuk lingkaran dengan jarak hingga 400 meter," kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam pernyataannya, seperti dikutip dari Ecpress.co.uk, Senin, 14 November 2016.

Baca:
Presiden Xi Minta Bertemu Donald Trump Segera, Ada Apa?
Trump-Putin Bertelepon, Ini Isi Percakapannya

Sistem ini juga diklaim mampu digerakkan dalam tempo 30 detik dan telah melewati uji coba oleh tentara Rusia. Angkatan bersenjata Rusia disebut gembira dengan efektivitas robot penjaga tanpa awak selama simulasi.

“Para tentara menggunakan kendaraan yang dapat mendeteksi target hingga 5 kilometer, selama latihan bersama,” demikian Russia Today memberitakan.

Selain robot penjaga tanpa awak, Rusia menambah senjata baru, yaitu Taifun-M lapis baja pengintai kendaraan yang dikembangkan untuk pasukan rudal strategis militer.

Juru bicara Kementerian Pertahanan mengatakan sistem ini dirancang untuk pengintaian, penghapusan target stasioner dan bergerak, dukungan api, patroli, serta perlindungan situs penting.

Rusia terus membangun kekuatan militernya setelah meningkatnya ketegangan dengan Eropa yang dipicu tindakan militer Rusia di Suriah.

EXPRESS.CO.UK | RT | DWI ADE | MR



Berita terkait

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

1 jam lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

19 jam lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

1 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

2 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

3 hari lalu

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan pesawat luar angkasa raksasa yang mengorbit mengelilingi bumi demi tujuan-tujuan ilmiah.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

3 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

3 hari lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

4 hari lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

5 hari lalu

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

5 hari lalu

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

Pemerintah Rusia menyambut presiden baru Indonesia. Siap lanjutkan kerja sama.

Baca Selengkapnya