Presiden Xi Minta Bertemu Donald Trump Segera, Ada Apa?  

Reporter

Selasa, 15 November 2016 10:27 WIB

Xi Jinping. REUTERS/Jason Lee

TEMPO.CO, Beijing - Presiden Cina Xi Jinping menyampaikan keinginannya untuk segera bertemu Presiden Amerika Serikat terpilih, Donald Trump. Xi menegaskan, kerja sama merupakan satu-satunya pilihan bagi Cina dan Amerika.

Presiden Xi menyampaikan keinginannya sekaligus penegasannya itu kepada Trump dalam percakapan telepon kemarin, 14 November 2016.

"Kerja sama merupakan satu-satunya pilihan yang tepat bagi Cina dan Amerika," kata Xi seperti dikutip dari Xinhua.

Xi melanjutkan, ada peluang penting dan potensi luar biasa dalam kerja sama Cina dan Amerika. "Kedua pihak perlu memperkuat koordinasi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di antara mereka dan dunia," ujarnya.

Baca:
Trump-Putin Bertelepon, Ini Isi Percakapannya
Tolak Rp 5,3 M, Donald Trump Hanya Mau Digaji Rp 13 Ribu
Obama Terima Pencari Suaka Australia, Bagaimana Trump?

Presiden Xi tampaknya risau menghadapi sikap Trump yang sejak kampanye pemilihan Presiden Amerika beberapa kali mengkritik Cina. Misalnya, Trump berjanji untuk menaikkan tarif ekspor produk Amerika ke Cina mencapai 45 persen.

Trump juga berjanji akan membatalkan Kesepakatan Paris yang diteken pada akhir Desember 2015. Kerja sama Cina dan Amerika dalam isu perubahan iklim menjadi pendorong adanya kesepakatan itu.

Sejumlah pengamat mengatakan Beijing waspada dengan kemungkinan terjadinya guncangan dalam hubungan kedua negara di masa pemerintahan Trump.

Namun, Cina diuntungkan dengan sikap Trump yang menolak meneruskan kerja sama Trans-Pacific PartnershiP (TPP). Cina tidak diikutkan dalam TPP yang dibentuk di masa Barack Obama sebagai Presiden Amerika.

Sehingga jika TPP dibatalkan, pengaruh Amerika di Asia berkurang sehingga memberi ruang lebih besar bagi Cina untuk memainkan perannya di Asia.

Menurut Yuan Zheng, spesialis isu Amerika di Chinese Academy of Social Science, telepon Xi dan Trump menunjukkan pemimpin Cina ingin mengetahui lebih awal tentang Donald Trump.

Trump dianggap pemimpin Amerika yang paling tak dapat memberikan kepastian dibandingkan dengan beberapa Presiden Amerika sebelumnya. "Dan kepribadiannya yang unik akan membawa perubahan pada kesepakatan-kesepakatan Amerika Serikat dalam hubungan internasional," kata Fu Mengzi, pengamat hubungan Cina-Amerika di China Institute of Contemporary International Relations.

Sebelumnya, pada hari yang sama Presiden Rusia Vladimir Putin dan Trump saling bertelepon. Keduanya sepakat mencairkan kembali ketegangan hubungan kedua negara.

SOUTH CHINA MORNING POST | MARIA RITA

Berita terkait

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

41 menit lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

9 jam lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

13 jam lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

15 jam lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

1 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

1 hari lalu

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menilai penting penanganan judi online dapat diselesaikan secara bekerja sama.

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

1 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

2 hari lalu

Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

Honor dan Huawei menempati posisi pertama pangsa pasar ponsel pintar di negara asalnya, Cina., menurut IDC

Baca Selengkapnya

Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

2 hari lalu

Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

Antony Blinken menyerukan pada Cina agar memberikan kesempatan yang sama pada para pelaku bisnis dari Amerika Serikat di Cina.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

2 hari lalu

Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

Berita terpopuler bisnis pada 24 April 2024, dimulai rencana Cina memberikan teknologi padi untuk sejuta hektare lahan sawah di Kalimantan.

Baca Selengkapnya