TEMPO.CO, Washington - Presiden Amerika Serikat terpilih Donald Trump berencana mempertahankan sebagian kebijakan kesehatan yang dibuat Presiden Barack Obama.
Ini seperti ketentuan membiarkan orang tua menjaga anak-anak hingga usia 26 tahun dalam polis asuransi dan pembatasan cakupan asuransi bagi orang yang tidak mampu.
Trump mengaku rencananya itu dipertimbangkan setelah pertemuannya dengan Obama di Gedung Putih kemarin. Menurut Trump, Obama memberikan beberapa saran terkait dengan kebijakan kesehatan ini.
"Dengan rasa hormat, saya bilang akan memperhatikan saran itu dan menjalankannya," kata Trump, seperti dikutip dari Reuters, Sabtu, 12 November 2016.
Terkait dengan nama, Trump mengaku juga masih mempertimbangkan, apakah Obamacare akan diubah atau dicabut dan diganti. Jika dibandingkan dengan pidato-pidato kampanyenya, keputusan Trump ini sangat berbanding terbalik.
Pasalnya, dalam kampanyenya, Trump selalu menyerukan untuk membatalkan dan mengganti Undang-Undang Layanan Kesehatan atau biasa disebut Obamacare yang disahkan pada 2010 dan melabelinya sebagai undang-undang bencana.
Undang-Undang Layanan Kesehatan ini telah memungkinkan jutaan orang Amerika yang sebelumnya tidak memiliki asuransi kesehatan untuk mendapatkan layanan ini. Namun Partai Republik menentang dan menyebutnya melampaui batas kewenangan pemerintah.
Beberapa anggota parlemen dari Partai Republik dan penasihat bahkan telah merekomendasikan untuk tetap memasukkan dua ketentuan jika mereka mampu mencabut ketentuan itu di Kongres. Ini karena mereka telah berusaha untuk melakukannya selama bertahun-tahun.
INGE KLARA | REUTERS | BBC
Berita terkait
Elon Musk Siapkan Format Baru untuk Konten Artikel X Menjelang Pemilu Amerika
12 Februari 2024
Konten Artikel X dari Elon Musk sangat mirip dengan 'Instant Article' di Facebook yang telah dipensiunkan pada 2022 lalu.
Baca SelengkapnyaCapres AS Ron DeSantis Didukung Elon Musk yang Kecewa pada Joe Biden
26 Mei 2023
Elon Musk sempat akui mendukung Ron DeSantis dalam Pilpres AS 2024 karena kecewa dengan Joe Biden.
Baca SelengkapnyaKanserlir Jerman Dukung Joe Biden di Pemilu Amerika
23 Mei 2023
Kanserlir Jerman Olaf Scholz mengutarakan dukungan pada Presiden Amerika Serikat Joe Biden yang akan kembali mencalonkan diri dalam pemilu Amerika
Baca SelengkapnyaTuduh Pemilu Curang, Fox News Bayar Kompensasi Rp12 Triliun untuk Perusahaan Mesin Penghitung Suara
19 April 2023
Fox Corp dan Fox News menyelesaikan gugatan pencemaran nama baik oleh Dominion Voting Systems sebesar $787,5 juta atau setara hampir Rp12 triliun
Baca SelengkapnyaYevgeny Prigozhin Mengakui Mahasiswa Zambia Berperang untuk Grup Wagner di Ukraina
30 November 2022
Yevgeny Prigozhin dan perwakilan Wagner telah mengunjungi penjara Rusia menawarkan amnesti sebagai imbalan berperang untuk Rusia di Ukraina.
Baca SelengkapnyaKecewa pada Biden, Elon Musk Dukung Ron DeSantis di Pemilu Amerika 2024
27 November 2022
Elon Musk mengakui akan mendukung Ron DeSantis pada pemilu Amerika Serikat 2024 karena kecewa pada pemerintahan Joe Biden.
Baca SelengkapnyaElon Musk Anjurkan Warga AS Pilih Partai Republik, Ini Alasannya
8 November 2022
Pemilik baru Twitter, Elon Musk, mendesak warga AS memilih calon anggota Kongres dari Partai Republik untuk mengimbangi pemerintahan Joe Biden
Baca SelengkapnyaBos Tentara Bayaran Rusia, Yevgeny Prigozhin, Mengaku Mencampuri Pemilu Amerika
7 November 2022
Pengusaha Rusia Yevgeny Prigozhin menyatakan akan terus ikut campur dalam Pemilu Amerika.
Baca SelengkapnyaIni Bagian di Twitter yang Terdampak Kebijakan Pemangkasan Elon Musk
5 November 2022
Beberapa eksekutif menyusul CEO Parag Agrawal yang sudah langsung dipecat Elon Musk saat dirinya memastikan menjadi pemilik Twitter pekan lalu.
Baca SelengkapnyaApa Dampak Pemilu Amerika ke Indonesia
3 November 2020
Apakah itu Joe Biden atau Donald Trump yang akan memenangkan pemilu Amerika, sama-sama menguntungkan Indonesia selama situasi domestik mendukung.
Baca Selengkapnya