Pilpres AS: dari Demo Anti-Trump ke Golput Dekati 50 Persen  

Reporter

Sabtu, 12 November 2016 07:02 WIB

Demonstrasi anti Donald Trump di Austin, Texas, 10 November 2016. Ratusan mahasiswa University of Texas melakukan long march di pusat kota Austin. Jay Janner/Austin American-Statesman via AP

TEMPO.CO, Jakarta -Hanya beberapa jam setelah hasil pemilihan presiden Amerika Serikat yang diselenggarakan tanggal 8 November menunjukkan suara terbanyak diperoleh Donald Trump, unjuk rasa pun merebak menolak kemenangan Trump.

Demo pertama pecah di California pada Rabu, 9 November subuh. Mereka mayoritas mahasiswa dan pelajar. Mereka bahkan menuntut California merdeka (Calexit) jika Trump tetap menjadi presiden AS.

Unjuk rasa semakin panas dengan aksi menutup akses jalan dan merusak. Polisi menembakkan gas air mata dan menangkap sedikitnya 13 pengunjuk rasa.

Baca:
Pendukung Invasi AS ke Irak Dijagokan Masuk Kabinet Trump
Gaya Michelle Obama Saat Jamu Melania Trump di Gedung Putih
Bertemu Trump, Obama: Jika Anda Berhasil, Negara Berhasil

Hari kedua, jumlah peserta unjuk rasa menjadi ribuan orang dan merebak di sedikitnya 25 kota, mayoritas kantong-kantong pendukung kandidat presiden Hillary Clinton yang didukung partai Demokrat di antaranya California, Portland, Oregon, New York, Chicago, Denver, Dallas, Oakland, dan Maryland.

Di hari kedua unjuk rasa, polisi melaporkan 26 orang ditangkap. Pengunjuk rasa mulai melakukan kekerasan seperti memukul kaca mobil dengan pemukul basebal. Tindakan mereka dianggap sudah kriminal.

Don't Shoot PDX merupakan satu kelompok komunitas pengorganisasi aksi unjuk rasa dalam dua malam. Namun kelompok ini menyatakan tidak memaafkan pengunjuk rasa yang melakukan tindakan vandalisme. Dan akan menggelar aksi unjuk rasa damai.

Di hari kedua, beredar petisi online meminta dukungan untuk menuntut Trump dimakzulkan sebagai presiden AS. Lebih dari 13 ribu orang meneken petisi hanya beberapa menit setelah petisi dibagikan.

Berdasarkan data hasil pemilihan presiden AS tanggal 10 November, hampir 50 persen warga AS tidak menggunakan hak suaranya. Tidak ada penjelasan detil alasan tingginya warga AS golput. Mereka yang golput diduga pelaku unjuk rasa yang kemudian kaget dengan kemenangan Trump.

Trump melalui akun Twitternya merespons para pengunjuk rasa yang menolaknya menjadi presiden AS ke-45. "Baru saja menjalani pemilihan presiden yang sangat terbuka dan sukses. Sekarang demonstran profesional, yang dihasut media, mulai memprotes. Sangat tidak adil!" kata Trump dalam cuitannya pada Jumat, 11 November 2016.

ABC NEWS | CNN | MSNBC | MARIA RITA

Berita terkait

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

6 hari lalu

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

13 hari lalu

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

Donald Trump menilai saat ini adanya kurangnya kepemimpinan Joe Biden hingga membuat Tehran semakin berani

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

17 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

24 hari lalu

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih

Baca Selengkapnya

Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

26 hari lalu

Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

Joe Biden 81 tahun dan Donald Trump 78 tahun akan bertarung di kontestasi pemilihan Presiden AS di usia yang tak lagi muda.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS

29 hari lalu

Top 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS

Top 3 dunia adalah Joe Biden akan bertanding ulang melawan Donald Trump di Pilpres AS hingga masyarakat Arab di Amerika Serikat kecewa.

Baca Selengkapnya

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

29 hari lalu

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyindir Donald Trump, yang akan menjadi pesaingnya lagi dalam pemilihan presiden AS yang akan datang pada bulan November.

Baca Selengkapnya

Tanding Ulang Joe Biden Vs Donald Trump, Begini Sistem Pemilu Presiden di Amerika Serikat

29 hari lalu

Tanding Ulang Joe Biden Vs Donald Trump, Begini Sistem Pemilu Presiden di Amerika Serikat

Pada pemilihan Presiden AS, Joe Biden akan tanding ulang dengan Donald Trump. Bagaimana sistem pemilu di Amerika Serikat?

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Donald Trump Ingatkan Israel Soal Gaza hingga Netanyahu Ngambek

33 hari lalu

Top 3 Dunia: Donald Trump Ingatkan Israel Soal Gaza hingga Netanyahu Ngambek

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 26 Maret 2024 diawali oleh mantan presiden AS Donald Trump memperingatkan warga Israel soal Gaza

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia; Donald Trump Optimis Bisa Menangkan Pemilu Presiden

42 hari lalu

Top 3 Dunia; Donald Trump Optimis Bisa Menangkan Pemilu Presiden

Top 3 dunia, Donald Trump yang sangat percaya diri bisa memenangkan pemilu presiden Amerika Serikat sampai menyampaikan kalimat sesumbar.

Baca Selengkapnya