Pendukung Invasi AS ke Irak Dijagokan Masuk Kabinet Trump

Reporter

Jumat, 11 November 2016 15:24 WIB

Presiden AS, Barack Obama bersalaman dengan presiden terpilih Donald Trump di Gedung Putih, Washington, AS, 10 November 2016. AP Photo

TEMPO.CO, Washington- Meski belum resmi dilantik jadi presiden Amerika Serikat,susunan kabinet pemerintahan Trump mulai beredar di media. Orang-orang yang selama ini membantunya telah mengedarkan nama-nama menteri yang akan duduk di pos-pos strategis di antaranya pendukung invasi AS ke Irak, Jeff Sessions yang dijagokan menjabat menteri pertahanan.

Berikut nama kandidat menteri dan pos strategis yang akan ditempati, seperti dikutip dari BBC, 9 November 2016.

1. Newt Gingrich, Menteri Luar Negeri.

Gingrich, 73 tahun, merupakan mantan anggota legislatif Georgia. Ia juru bicara House of Representative tahun 1994 dan kemudian berhenti sebagai juru bicara disebabkan melanggar kode etik parlemen. Gingrich yang masuk sebagai pendukung awal Trump maju sebagai calon presiden, dikenal sebagai diplomat top AS.
Ia pernah dinominasikan untuk maju dalam pemilihan presiden AS tahun 2011, namun gagal.

2. Rudy Giuliani, Jaksa Agung.

Sebagai Wali Kota New York saat terjadi serangan teror 11 September 2001. Giuliani memperkenalkan kebijakan Stop dan Geledah di kepolisian New York, NYPD. Kebijakan yang belakangan menuai kritik sebagai bentuk rasial. Mantan jaksa di New York digadang partai Republik untuk maju dalam pemilihan presiden tahun 2008, namun gagal.

3.Jeff Sessions, Menteri Pertahanan.

Senator dari Alabama ini berpeluang untuk memimpin Pentagon. Trum memuji habis Sessions saat pidato kemenangannya sebagai presiden AS di New York dua hari lalu. "Dia sangat dihormati di Washington karena dia cerdas," kata Trump. Pria berusia 69 tahun ini merupakan pendukung invasi AS ke Irak tahun 2003. Invasi yang justru menurut Trump sebagai "mengerikan dan bodoh." Beberapa pos yang pernah dijabat Sessions, yakni sebagai Komise Senat untuk Pelayanan Angkatan Bersenjata, Komise Hukum, dan Komisi Anggaran.

4. Michael Flynn, Penasehat Keamanan Nasional.

Pensiunan jenderal bintang tiga membantu Trump membangun hubungan dengan para veteran. Trump memang tidak punya latar belakang militer. Sebelum membantu Trump, Flynn menempati posisi sebagai Direktur Badan Intelijen Pertahanan dari 2012- 2014. Namun pandangannya mengenai Islam radikal membuatnya tersingkir dari jabatannya.

5. Steven Mnuchin, Menteri Keuangan

Selama 17 tahun bekerja di Goldman Sachs. Pendiri perusahaan produksi film yang film-filmnya menjadi box office seperti X-Men dan American Sniper.
Selain Mnuchin, nama lain yang digadang-gadang untuk menempati posisi menteri keuangan adalah Jamie Dimon, bos JP Morgan. Namun, ia belum memberikan tanggapan.

BBC | MARIA RITA

Berita terkait

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

16 jam lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

1 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

10 hari lalu

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

17 hari lalu

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

Donald Trump menilai saat ini adanya kurangnya kepemimpinan Joe Biden hingga membuat Tehran semakin berani

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

21 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

28 hari lalu

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih

Baca Selengkapnya

Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

30 hari lalu

Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

Joe Biden 81 tahun dan Donald Trump 78 tahun akan bertarung di kontestasi pemilihan Presiden AS di usia yang tak lagi muda.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS

33 hari lalu

Top 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS

Top 3 dunia adalah Joe Biden akan bertanding ulang melawan Donald Trump di Pilpres AS hingga masyarakat Arab di Amerika Serikat kecewa.

Baca Selengkapnya

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

33 hari lalu

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyindir Donald Trump, yang akan menjadi pesaingnya lagi dalam pemilihan presiden AS yang akan datang pada bulan November.

Baca Selengkapnya

Tanding Ulang Joe Biden Vs Donald Trump, Begini Sistem Pemilu Presiden di Amerika Serikat

33 hari lalu

Tanding Ulang Joe Biden Vs Donald Trump, Begini Sistem Pemilu Presiden di Amerika Serikat

Pada pemilihan Presiden AS, Joe Biden akan tanding ulang dengan Donald Trump. Bagaimana sistem pemilu di Amerika Serikat?

Baca Selengkapnya