Pemilu Amerika: Kedutaan AS Gelar Nonton Bareng Pantau Hasil  

Reporter

Rabu, 9 November 2016 10:50 WIB

Pejabat sementara Duta Besar Amerika Serikat di Indonesia, Brian McFeeters, memberikan keterangan terkait pemilu AS di @america, Pasific Place, Jakarta, Rabu 8 November 2016. TEMPO/Arkhe

TEMPO.CO, Jakarta - Kedutaan Besar Amerika Serikat di Indonesia memantau penghitungan suara pemilihan presiden Amerika Serikat. Pejabat sementara Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Brian McFeeters, mengatakan pemilu ini adalah pemilu yang luas di Amerika Serikat.

"Seperti diketahui, yang penting untuk memenangi pemilihan presiden adalah electoral college. Untuk menang, harus mendapat minimal 270 electoral votes dan itu didistribusikan di negara bagian," kata Brian di @america, Pacific Place, Rabu, 9 November 2016.

Menurut Brian, pemilu Amerika Serikat pada 2016 ini adalah pemilu yang sangat besar. Sebab, beriringan dengan pemilihan 435 wakil rakyat (house of representatif). Tak hanya itu, pemilu ini akan memilih perwakilan 34 senat serta beberapa gubernur dan wali kota.

Baca: Donald Trump Lakukan 4 Hal Ini Jika Gagal Jadi Presiden AS

Hari ini, rakyat Amerika Serikat memilih presiden. Dua kandidat bersaing merebut sekitar 543 electoral votes di 50 negara bagian. Hillary Clinton, calon dari Partai Demokrat, bersaing ketat dengan Donald Trump, calon dari Partai Republik.

Karena itu, kata Brian, penghitungan suara tak hanya melihat suara popularitas (popular vote). Sebab, hasil pemilu juga akan ditentukan oleh electoral votes pada Desember mendatang. "Ini kesempatan langsung proses pemilu di Amerika Serikat," ujar Brian.

Simak: Gunakan Hak Pilih, Donald Trump Disoraki Penduduk

Pemantauan hasil pemilu Amerika Serikat yang digelar kedutaan tidak hanya dilakukan di Jakarta. Beberapa tempat juga menggelar, seperti di Bandung dan Yogyakarta. Ini dihubungkan dengan jaringan telekonferensi untuk tanya-jawab seputar pemilu Amerika Serikat sambil menunggu hasil.

ARKHELAUS W.

Baca Pula
Laporkan Ahok, Sang Mantan Biarawati Punya Alasan Ini
Dinilai Menghasut Makar, Fahri Hamzah Dilaporkan ke Polisi



Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya