TEMPO Interaktif, Bagdad: Perdamaian di Irak tampaknya makin jauh dari jangkauan. Perang antarsekte terus berkecamuk dan keluarga Perdana Menteri Irak Nuri Al-Maliki terancam dibunuh.Pasukan keamanan Irak pada Ahad ini menyatakan telah mematahkan rencana pemberontakan dan menangkap segerombolan orang yang dituduh hendak menyerang Nuri dan keluarganya.Ada 16 orang anggota gerombolan itu yang ditahan. Mereka dituduh hendak menanam bom mobil di Baghdad dan menculik serta membunuh keluarga Nuri.Menurut kantor pemerintahan Nuri, para anggota gerombolan itu ditangkap 24 jam yang lalu di kampung halaman Nuri di Hindiyah, selatan Baghdad. "Ada rencana penyerangan, penculikan atau pembunuhan terhadap keluarga dekat Perdana Menteri Nuri," kata mereka."Para anggota gerombolan itu mengakui sejumlah kejahatan seperti pembunuhan, pemerkosaan, dan penyerangan terhadap sebuah kantor polisi di Mahmudiyah yang menewaskan enam polisi," kata pernyataan itu.Pemerintah Nuri juga menyatakan bahwa seorang anggota gerombolan itu mengaku akan meledakkan 10 bom di Baghdad. Para tersangka ini akan dikirim ke Karbala untuk diadili.Perdana Menteri Nuri Al-Maliki adalah pemimpin Syiah konservatif. Pria berusia 56 tahun itu memimpin pemerintahan koalisi Irak yang berjuang mempertahankan kesatuan negeri itu setelah pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat menggulingkan Presiden Saddam Hussein.Namun, belakangan ini konflik antara kelompok garis keras Sunni dan Syiah meningkat dan membawa negara itu ke tepi jurang perang antarsekte.AFP | AP | BBC | IWANK