TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Arab Saudi menjatuhkan hukuman cambuk kepada seorang pangeran yang dinyatakan bersalah melakukan tindak pidana menurut laporan media setempat pada Rabu, 2 November 2016, dua pekan setelah seorang pangeran lain dieksekusi mati karena kasus pembunuhan.
Pangeran yang namanya tidak disebutkan itu dicambuk bersama narapidana lain di penjara kota pesisir Laut Merah, Jeddah, Senin, 31 Oktober, menurut laporan surat kabar Okaz.
Okaz melaporkan, pangeran tersebut dijatuhi hukuman cambuk dan penjara, tapi ia tidak menyebutkan rincian tuduhan ataupun berapa kali dia dicambuk.
Bulan lalu, otoritas Arab Saudi mengeksekusi Pangeran Turki bin Saud al Kabir, kasus langka yang melibatkan satu dari ribuan anggota kerajaan. Ia dijatuhi hukuman mati karena menembak mati Adel al Mahemid, seorang warga Arab Saudi, saat terjadi perkelahian.
Sebagian besar narapidana hukuman mati di Arab Saudi dieksekusi dengan cara dipancung, menurut warta kantor berita AFP.
Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah
1 hari lalu
Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah
Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.
Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi
5 hari lalu
Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.