Survei: Hillary Clinton Ungguli Trump di Pemilu Awal  

Reporter

Senin, 31 Oktober 2016 15:54 WIB

Hillary Clinton. REUTERS

TEMPO.CO, Washington - Calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat, Hillary Clinton, unggul 15 persen atas pesaingnya dari Partai Republik, Donald Trump, pada pemilu awal.

Berdasarkan jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos States of the Nation, mantan Menteri Luar Negeri Amerika itu unggul atas Trump melalui pemungutan suara awal di negara-negara bagian utama, seperti Ohio dan Arizona.

Clinton juga unggul di beberapa negara bagian yang dikuasai Republik, termasuk Georgia dan Texas. Tinjauan Reuters/Ipsos menemukan, secara keseluruhan, Clinton tetap berada di jalur untuk meraih suara mayoritas.

Baca:
Skandal E-Mail, Hillary Clinton Tantang FBI Rilis Bukti Baru
Ribuan Orang Unjuk Rasa Tuntut Presiden Park Geun-hye Mundur

Seperti dilansir Independent pada 30 Mei 2016, survei itu menyebutkan 19 juta penduduk Amerika atau 20 persen pemilih telah berpartisipasi dalam pemilihan awal tersebut.

Survei juga menunjukkan Clinton kemungkinan akan memenangi 47 persen suara secara keseluruhan, sementara Trump mendapat 40 persen suara.

Hasil survei ini sama seperti yang diraih Barack Obama saat bersaing dengan calon Partai Republik, Mitt Romney, pada 2012.

Namun, sebagai catatan, keunggulan besar Clinton atas Trump pada pemilihan awal tersebut berdasarkan survei sebelum FBI merilis temuan baru dari hasil investigasi terkait dengan skandal surat elektronik (e-mail) yang menjerat Clinton saat menjabat Menteri Luar Amerika.

FBI mengumumkan telah menemukan bukti baru saat menyelidiki kasus Anthony Wiener, suami orang kepercayaan Clinton selama kampanye pemilihan presiden, Huma Abedin. FBI menemukan ada e-mail yang relevan pada kasus investigasi surat elektronik dan server pribadi milik Clinton. Padahal FBI sudah menutup investigasinya, yang sempat berjalan selama empat bulan.

FBI sebelumnya membongkar seribu lebih e-mail kerja Clinton sebagai Menteri Luar Negeri Amerika yang dikirim menggunakan akun pribadi dari server pribadi Clinton. Dia dianggap ceroboh karena tidak menggunakan surat elektronik resmi pemerintah. Jadi FBI turun tangan memeriksa kasus ini.

INDEPENDENT | REUTERS | YON DEMA




Berita terkait

Wawancara dengan Tucker Carlson, Putin: Rusia Tidak Bisa Dikalahkan di Ukraina

9 Februari 2024

Wawancara dengan Tucker Carlson, Putin: Rusia Tidak Bisa Dikalahkan di Ukraina

Putin menegaskan penyelesaian perang secara damai hanya akan mungkin terjadi jika Washington berhenti memasok senjata ke Ukraina.

Baca Selengkapnya

COP28 Bahas Perubahan Iklim Picu Banyak Penyakit, Ada Hillary Clinton dan Bill Gates

3 Desember 2023

COP28 Bahas Perubahan Iklim Picu Banyak Penyakit, Ada Hillary Clinton dan Bill Gates

KTT iklim COP28 pada hari Minggu, 3 Desember 2023 ini akan mengalihkan perhatiannya pada realitas perubahan iklim yang memicu lebih banyak penyakit.

Baca Selengkapnya

Tuntut Hillary Clinton Tanpa Bukti, Trump dan Pengacaranya Didenda Rp14 M

20 Januari 2023

Tuntut Hillary Clinton Tanpa Bukti, Trump dan Pengacaranya Didenda Rp14 M

Donald Trump dan pengacaranya dihukum denda Rp14 miliar karena tanpa bukti menuntut Hillary Clinton

Baca Selengkapnya

Hillary Clinton Dapat Pekerjaan Baru Jadi Profesor di Universitas Kolombia

6 Januari 2023

Hillary Clinton Dapat Pekerjaan Baru Jadi Profesor di Universitas Kolombia

Hillary Clinton mendapat pekerjaan baru. Dia direkrut menjadi seorang professor di Universitas Kolombia di New York

Baca Selengkapnya

Alasan Hillary Clinton Memilih Pakai Setelan Celana dan Tinggalkan Rok

6 September 2022

Alasan Hillary Clinton Memilih Pakai Setelan Celana dan Tinggalkan Rok

Hillary Clinton mulai mengganti cara berpakaiannya setelah mengunjungi Brazil pada 1995. Ada insiden tidak menyenangkan dengan fotografer.

Baca Selengkapnya

Hillary Clinton Unggah Foto Berjoget, Dukung PM Finlandia Sanna Marin

29 Agustus 2022

Hillary Clinton Unggah Foto Berjoget, Dukung PM Finlandia Sanna Marin

Hillary Clinton memberikan dukungan kepada PM Finlandia Sanna Marin yang terlibat skandal video sedang dugem.

Baca Selengkapnya

Sanksi Rusia untuk 13 Pejabat AS Ditanggapi dengan Bercanda oleh Gedung Putih

16 Maret 2022

Sanksi Rusia untuk 13 Pejabat AS Ditanggapi dengan Bercanda oleh Gedung Putih

Mantan Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton menanggapi sanksi Rusia dengan cemoohan, "terima kasih atas penghargaan seumur hidup ini".

Baca Selengkapnya

Donald Trump Beri Sinyal Kemungkinan Maju di Pilpres AS 2024

27 Juni 2021

Donald Trump Beri Sinyal Kemungkinan Maju di Pilpres AS 2024

Di hadapan ribuan pendukungnya, Donald Trump memberi sinyal kemungkinan maju kembali di pemilihan presiden AS 2024.

Baca Selengkapnya

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya