TEMPO.CO, Melbourne - Popularitas Bahasa Indonesia di kalangan masyarakat Australia masih cukup tinggi. Hal ini tampak dalam Kompetisi Bahasa Indonesia se-Australia yang digelar National Australia-Indonesia Language Awards (NAILA).
Meski baru kedua kalinya diadakan, tapi antusiasme publik Australia mengikuti kompetisi ini sangat tinggi. Tercatat 85 peserta dari beberapa negara bagian Australia yang ikut. Bahkan ada yang berasal dari kota kecil, seperti Broome, Townsville, dan Manjimup. NAILA kali ini mengambil tema “Our Future”.
Acara penganugerahan pemenang dihadiri oleh Duta Besar Nadjib Riphat Kesoema dan istrinya Nino Riphat, Konsul Jenderal RI di Melbourne Dewi Savitri Wahab, Direktur Australia-Indonesia Center Paul Ramadge, serta Indonesianis dan para guru bahasa Indonesia di Australia.
Menurut Dubes Nadjib, banyak keuntungan yang diperoleh pelajar Australia jika mampu menguasai bahasa Indonesia. Peran Indonesia kini semakin penting di kawasan Asia, Indopasifik, dan dunia. Apalagi Indonesia adalah negara tetangga terdekat Australia.
"Para pembelajar bahasa Indonesia telah memainkan peran yang sangat krusial dalam mempererat hubungan kedua negara. Masyarakat Australia yang mempelajari bahasa Indonesia cenderung memiliki persepsi yang lebih baik, pengertian yang lebih dalam, dan rasa hormat yang lebih tinggi terhadap Indonesia dibandingkan yang tidak pernah besentuhan dengan bahasa Indonesia,” kata Nadjib dalam acara penganugerahan pemenang yang digelar Australia-Indonesia Youth Association (AIYA) di Kota Melbourne, 14 Oktober 2016.
Menurut Sally Hill, pendiri sekaligus Direktur NAILA, kompetisi tersebut bertujuan untuk memberikan apresiasi pada peserta sekaligus mempromosikan bahasa Indonesia di berbagai kalangan di Australia, mulai tingkat SD, universitas, hingga profesional.
Pada malam itu, diumumkan pemenang dengan berbagai kategori, mulai dari kategori pemula, eksekutif, umum, hingga penutur asli. Mereka membahas beragam topik, termasuk cara mengatasi perbedaan kedua negara hingga harapan mereka terhadap masa depan hubungan Indonesia dan Australia.
“Buah karya para peserta kompetisi berbahasa Indonesia ini sungguh mengagumkan dan diyakini merupakan cetusan rasa cinta yang mendalam terhadap Indonesia,” tulis KBRI Canberra lewat rilis yang diterima Tempo.
Menurut KBRI Canberra, para peserta umumnya memiliki kecintaan yang tinggi terhadap Indonesia. Salah satunya Tom McKenzie. Guru Bahasa Indonesia untuk kelas 5-9 di Christian College Geelong, Victoria, ini adalah alumnus program Australia-Indonesia Youth Exchange Program (AIYEP).
"Saya mulai tertarik dengan bahasa Indonesia sejak SD. Saat ini saya tengah mengembangkan program pengajaran untuk meningkatkan profil bahasa Indonesia di kalangan murid-murid SD dan SMP, " ujar Tom.
Sementara Sally Andrews yang menyabet pemenang untuk kategori Wild Card, saat ini sedang mengikuti program pertukaran mahasiswa di Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, melalui program New Colombo Plan. Dalam kesempatan tersebut, Sally menciptakan dan menyanyikan lagu dengan irama rap yang sangat patriotik berjudul “Soekarno”.
Acara penganugerahan pemenang juga diisi penampilan tarian daerah, pembacaan puisi, hingga demo memasak kuliner Indonesia.
NATALIA SANTI
Berita terkait
Singgung AUKUS, Indonesia Ajak Australia Jaga Perdamaian Indo-Pasifik
10 Februari 2023
Indonesia desak Australia untuk bersama-sama menjaga perdamaian Indo-Pasifik, di tengah bayang kekuatan besar seperti China dan Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaPM Australia Segera Kerahkan Menteri untuk Revitalisasi Dagang dengan RI
7 Juni 2022
PM Australia Anthony Albanese mengatakan revitalisasi hubungan perdagangan dan investasi dengan RI adalah prioritas di prioritas pemerintahannya.
Baca SelengkapnyaAlasan Jokowi Ajak PM Australia Gowes Pakai Sepeda Bambu
6 Juni 2022
Albanese menganggap ajakan Jokowi untuk naik sepeda bambu ini sebagai sebuah kehormatan besar.
Baca SelengkapnyaJokowi Beberkan 5 Poin Hasil Pertemuan Bilateral dengan PM Australia
6 Juni 2022
Jokowi mengatakan isu yang dibicarakan ialah seputar perdagangan dan investasi kedua negara.
Baca SelengkapnyaTemui Jokowi, PM Australia Ingin Revitalisasi Hubungan Dagang dengan RI
6 Juni 2022
Albanese merupakan pemimpin terpilih Australia yang baru dilantik pada 23 Mei lalu.
Baca SelengkapnyaWarga Australia Antusias Belajar Gamelan Bali dan Angklung dari KBRI Canberra
17 Oktober 2021
Para Mahasiswa dari Defence Force School of Languages Australia di Canberra antusias belajar gamelan Bali dan angklung dari workshop KBRI Canberra.
Baca SelengkapnyaIndonesia Cultural Circle Pamer Pesona Nusa Tenggara Timur ke Australia
20 Juni 2021
Masyarakat Australia dan kalangan diplomatik terpikat keindahan Nusa Tenggara Timur ketika menghadiri Indonesia Cultural Circle (ICC) KBRI Canberra.
Baca SelengkapnyaFestival Indonesia Meriahkan Kota Kecil di Pantai Utara Australia
2 Juni 2021
Festival Indonesia, ASYIK Indonesia Arts Festival, menampilkan pertunjukan budaya Indonesia ke penduduk kota pesisir Australia di New South Wales.
Baca SelengkapnyaKemendag RI dan KBRI Canberra Fasilitasi MoU BUMN dengan Perusahaan Australia
28 Mei 2021
MoU antara PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI/Persero) dan N Brothers Ltd/Import Station Trading Pty Ltd dilakukan di KBRI Canberra, Australia.
Baca SelengkapnyaIndofest 2021 Australia Obati Kerinduan akan Indonesia
31 Maret 2021
Festival Indonesia terbesar di Australia, Indofest, menampilkan budaya dan kuliner nusantara untuk mengobati kerinduan terhadap Indonesia.
Baca Selengkapnya