Jabat Tangan Dua Menteri Ini Dihujani Kecaman  

Reporter

Selasa, 11 Oktober 2016 06:05 WIB

freepicturesweb.com

TEMPO.CO, Berlin - Seorang Menteri di kabinet Jerman dan Wakil Presiden Iran tidak pernah menyangka bahwa jabat tangan sebagai tanda pengesahan perjanjian berujung pada kecaman dari kritikus di masing-masing negaranya.

Pekan lalu, Menteri Lingkungan Hidup Jerman Barbara Hendricks dan Menteri Lingkungan Hidup Iran yang juga menjabat sebagai Wakil Presiden, Massoumeh Ebtekar membahas perjanjian kerjasama di bidang lingkungan hidup.

Baca: Inggris Larang Apple Watch Dibawa ke Rapat, Ini Penyebabnya

Setelah selesai membahas perjanjian tersebut, Ebtekar yang mengenakan hijab dan Hendricks yang mengenakan stelan jas, langsung berjabat tangan dengan erat sembari menggoyangnya.

Warga Iran mengecam Ebtekar karena berjabat tangan dengan Hendricks yang disangka seorang pria karena mengenakan jas dengan celana panjang serta potongan rambutnya yang pendek. Ebtekar dinilai telah melanggar hukum Islam dengan menjabat tangan pria.

Baca: Korupsi, Eks Pemimpin Partai Komunis Cina Dihukum Mati

Setelah ramai dibicarakan di dunia maya, melalui pernyataan di televisi nasional, akhirnya dijelaskan bahwa Hendricks merupakan wanita yang berperawakan seperti seorang pria.

Adapun Hendricks dihujani kecaman di negaranya disebabkan telah bersikap ramah dan bersahaja dengan seorang teroris. Dia dikritik oleh anggota parlemen dari partai koalisi pendukung pemerintah, Thomas Feist.

Baca: Jerman Tangkap Terduga Teroris Asal Suriah

Petinggi partai Kristen Demokrat Jerman tersebut mengatakan Hendricks telah bergaul dengan teroris dan memintanya lebih berhati-hati dalam memilih mitra politik.

Bahkan media kenamaan Jerman, Bild Zeitung memberi judul peristiwa jabat tangan itu dengan “God-Mother of Terror a Guest in Berlin,” atau "Biangnya teroris menjadi tamu di Berlin.

Ebtekar dituding teroris disebabkan keterlibatannya saat terjadi penyanderaan terhadap 52 staf kedutaan besar Amerika Serikat di Iran pada tahun 1979. Ebtaker berperan penting dalam penyanderaan tersebut dengan menjadi penerjemah serta tertangkap kamera mengancam untuk membunuh para sandera.

DAILY MAIL | YON DEMA

Berita terkait

Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

4 hari lalu

Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Jerman menyatakan akan melanjutkan pendanaan untuk UNRWA, menyusul negara-negara lain yang sempat menangguhkan pendanaan.

Baca Selengkapnya

Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

5 hari lalu

Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

Menyusul beberapa negara yang telah menghentikan penangguhan dana UNRWA, Jerman melanjutkan kerja sama dengan badan pengungsi Palestina itu.Menyusul b

Baca Selengkapnya

Deretan 5 Perpustakaan Unik di Dunia, Surga Pecinta Buku

5 hari lalu

Deretan 5 Perpustakaan Unik di Dunia, Surga Pecinta Buku

Banyak perpustakaan konvensional unik di setiap negara yang menjadi tempat impian bagi para pecinta buku.

Baca Selengkapnya

Risma Memberikan Kuliah Umum di Universitat Hamburg Jerman

11 hari lalu

Risma Memberikan Kuliah Umum di Universitat Hamburg Jerman

Menteri Sosial, Tri Rismaharini, mendapat sambutan hangat saat memberikan kuliah umum di Asien-Afrika Institut, Universitt Hamburg, Jerman.

Baca Selengkapnya

Muncul Keluhan di Media Sosial Ihwal Magang Mahasiswa ke Ceko dan Hungaria, Netizen: Mirip Ferienjob Jerman

11 hari lalu

Muncul Keluhan di Media Sosial Ihwal Magang Mahasiswa ke Ceko dan Hungaria, Netizen: Mirip Ferienjob Jerman

Kini di media sosial muncul berbagai keluhan menyangkut magang mahasiswa di Hungaria dan Republik Ceko.

Baca Selengkapnya

Legenda Sepak Bola Jerman dan Klub Eintracht Frankfurt, Bernd Holzenbein Meninggal di Usia 78 Tahun

12 hari lalu

Legenda Sepak Bola Jerman dan Klub Eintracht Frankfurt, Bernd Holzenbein Meninggal di Usia 78 Tahun

Bernd Holzenbein menjadi bagian dari generasi emas sepak bola Jerman yang menjadi juara Piala Dunia 1974.

Baca Selengkapnya

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

13 hari lalu

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.

Baca Selengkapnya

Jerman Berikan Rp 433 M ke Korban Holocaust, Trauma Serangan Hamas

17 hari lalu

Jerman Berikan Rp 433 M ke Korban Holocaust, Trauma Serangan Hamas

Korban Holocaust mengaku trauma atas serangan Hamas ke Israel pada Oktober lalu, Jerman memberikan kompensasi ke mereka.

Baca Selengkapnya

Nikaragua Berusaha Hentikan Ekspor Senjata Jerman ke Israel di ICJ

21 hari lalu

Nikaragua Berusaha Hentikan Ekspor Senjata Jerman ke Israel di ICJ

Nikaragua meminta ICJ untuk memerintahkan Jerman menghentikan ekspor senjata militer ke Israel dan melanjutkan pendanaannya untuk UNRWA.

Baca Selengkapnya

Menhan Israel: Penarikan Pasukan dari Khan Younis untuk Persiapan Serangan Rafah

21 hari lalu

Menhan Israel: Penarikan Pasukan dari Khan Younis untuk Persiapan Serangan Rafah

Menhan Israel Yoav Gallant mengatakan bahwa penarikan pasukan dari Khan Younis adalah bagian dari persiapan melancarkan serangan ke Rafah

Baca Selengkapnya