Sejumlah kendaraan terendam banjir di kawasan Gyeongju saat Topan Chaba melanda Korea Selatan, 5 Oktober 2016. Kim Jun-bum/Yonhap via AP
TEMPO.CO, Jakarta - Minister Counselor Kedutaan Besar RI (KBRI) Seoul M. Aji Surya memastikan belum ada warga negara Indonesia yang menjadi korban topan Chaba. Topan itu menyapu bagian selatan Semenanjung Korea, pada Rabu, 5 Oktober 2016.
Aji mengaku sudah berkomunikasi dengan mitra KBRI dan para WNI yang berada di Pulau Jeju. “Tambak yang menjadi lahan kerja para tenaga kerja Indonesia nyaris ludes disapu. Bangunan juga runtuh, tapi sejauh ini tidak terdengar adanya korban WNI,” ujar Aji lewat keterangan pers KBRI Seoul, Kamis, 6 Oktober 2016.
Menurut dia, Topan Chaba juga melanda daerah Pantai Tongyeong di dekat Kota Busan, Korea Selatan. Akibatnya, hampir semua TKI tidak melaut, karena ombak yang tinggi dan kencangnya angin laut.
Aji mengatakan tim Konsuler KBRI Seoul pun sempat mengontak pemerintah Korea untuk memeriksa lagi ada-tidaknya korban dari WNI. “Sampai siang tadi (Kamis), ternyata nihil,” ujarnya.
Aji memastikan Kedutaan akan terus berjaga untuk melihat perkembangan situasi. “Kalau perlu, akan dikirim satu tim ke Pulau Jeju guna mengetahui masalah di lapangan,” ujar Aji.
Otoritas Korea menyatakan Pulau Jeju dan kota-kota di barat daya, termasuk Busan dan Ulsan, sebagai daerah yang paling parah terkena dampak Chaba. Selain munculnya korban manusia, badai yang disebut menyerupai tsunami itu merusak sejumlah pusat industri dan pabrik besar di Korea Selatan.
Pemerintah setempat diketahui menutup pelabuhan, bandara, stasiun kereta, dan terminal bus hingga situasi membaik.