Pemimpin senior Partai Komunis Vietnam, Nguyen Phu Trong saat menghadiri upacara pembukaan kongres Partai Komunis Vietnam di Hanoi, Vietnam, 21 Januari, 2016. Kongres akan meninjau ulang kebijakan partai dan nasional. Selain itu, kongres juga akan memilih komite pusat. Semuanya dilakukan secara tertutup tanpa peliputan media atau pihak publikasi lainnya. Minh Hoang/AP
TEMPO.CO, Hanoi - Kementerian Informasi dan Komunikasi Vietnam mengumumkan pemecatan editor portal berita Vietnam setelah menyiarkan petikan wawancara dengan penentang pemerintah yang tinggal sebagai buangan politik (eksil) di Jerman.
Menurut Kementerian Informasi, Nguyen Nhu Phong, yang merupakan editor PetroTimes, dipecat dan dicabut kartu persnya karena melakukan kesalahan dengan mewawancarai pengkritik pemerintah. Pengkritik itu seorang blogger yang merupakan eksil di Jerman bernama Nguoi Buon Gio, yang juga dikenal dengan nama Bui Thanh Hieu.
Pemecatan pekerja media merupakan cara terbaru pemerintah Vietnam untuk membatasi kebebasan berekspresi di negara otoriter tersebut. Media Vietnam diawasi ketat oleh pemerintah. Penulis blog pro-oposisi sudah banyak yang dipecat tapi cukup jarang memecat editor tertinggi media.
Selain memecat, pemerintah Vietnam akan menangguhkan selama tiga bulan kegiatan operasional portal tempat Nguyen Nhu Pong. Namun pemerintah tidak memberi rincian lebih lanjut tentang penyebab penutupan sementara situs itu.
Wawancara dengan Bui Thanh Hieu mengungkap tentang seorang mantan pejabat yang diduga terlibat dalam penyimpangan dana di sebuah perusahaan konstruksi, tapi tetap dipertahankan.
Thanh Hieu merupakan salah satu blogger paling terkenal di Vietnam, yang mendokumentasikan pelanggaran hak asasi manusia melalui film, foto, dan teks singkat. Dia adalah rekan penulis di pengasingan Program PEN Jerman.