Perempuan Irak 'Sadis' yang Paling Dicari dan Ditakuti ISIS  

Reporter

Senin, 3 Oktober 2016 10:26 WIB

Penjadi pemimpin regu pemberontak pasukan ISIS Wahida Mohamed Al-Jumaily yang dikenal dengan Umi Hanadi ini memimpin 70 orang yang semuanya terdiri dari pria. dailymail.co.uk

TEMPO.CO, Baghdad - Wahida Mohamed al-Jumaily, 39 tahun, menjadi perempuan yang paling dicari kelompok militan ISIS di Irak. Sosok perempuan yang punya nama panggilan Um Hanadi itu sangat menakutkan ISIS karena keberanian dan kepiawaiannya memimpin pertempuran.

Um Hanadi, dengan tangannya sendiri, telah membunuh puluhan milisi ISIS. Ia memimpin milisi di Shirqat, sekitar 50 mil arah selatan Mosul. Kelompok militan dari suku asli Shirqat ini beranggotakan 70 orang.

Perempuan yang mengklaim dirinya sebagai ibu rumah tangga tersebut terus membantu pemerintah Irak memaksa ISIS keluar dari negaranya. Seperti pekan lalu, ia memimpin 50 orang dari kelompok militannya memasuki Kota Shirqat. Ia berhasil menguasai Kota Shirqat dan mengusir ISIS. Tayangan video menunjukkan Un Hanadi memimpin operasi pertempuran melawan ISIS di Shirqat.

Baca: Di Luar Dugaan, Rakyat Kolombia Tolak Berdamai dengan FARC

Um Hanadi bersumpah memberangus ISIS sebagai balas dendam karena kehilangan banyak anggota keluarganya. "Saya melawan mereka. Saya penggal mereka. Saya masak kepala mereka dan saya bakar tubuh mereka," kata perempuan itu seperti dikutip dari Daily Mail.

Pada akun Facebook-nya, Um Hanadi membuat grafik tentang jumlah milisi ISIS yang dibunuhnya. Ia juga menunjukkan milisi-milisinya yang setia dengan memegang perlengkapan senjata beratnya.

ISIS yang menguasai Shirqat pada 2014 telah membunuh banyak anggota keluarga Um Hanadi. Menantu laki-lakinya disiksa, tangan dan kakinya diamputasi sebelum dieksekusi, menyusul kematian ayah, mertua, suami, dan tiga saudara laki-lakinya.

Baca: Presiden Duterte Mohon Maaf kepada Yahudi

Awal tahun ini, suami keduanya juga dibunuh oleh ISIS. Ia sendiri enam kali mengalami percobaan pembunuhan. Pendukung ISIS menempatkan bom mobil di luar rumahnya pada tahun 2006, 2009, 2010, dan percobaan pembunuhan sebanyak tiga kali pada 2013 dan 2014.

Dia terluka parah dan pecahan peluru tertanam di kepala dan kakinya. "Namun semua itu tidak menghentikan saya untuk bertempur," ujar ibu dua anak perempuan berusia 22 tahun dan 20 tahun ini.

Um Hanadi bahkan telah melatih kedua anak perempuannya untuk bertempur melawan ISIS. Namun saat ini keduanya berfokus merawat anak-anak mereka atau cucu Um Hanadi.

Baca: AirAsia Tunda Penerbangan Gara-gara Alat Mainan Seks Ini

Keterlibatan Um Hanadi dalam perang melawan kelompok milisi sebenarnya sudah dilakukan sejak 2004. Um Hanadi bekerja sama dengan pasukan keamanan Irak yang bertempur melawan Al-Qaeda kemudian kini ISIS.

Mendapat ancaman dari pemimpin tertinggi ISIS, Abu Bakar Al-Baghdadi, Um Hanafi tak menggubrisnya. "Saya ada di daftar teratas orang yang paling dicari, bahkan lebih dari perdana menteri," ucapnya.

Tentang Um Hanadi, komandan pasukan Irak di Provinsi Salahuddin, Jenderal Jamaa Anad, mengatakan pasukannya menyediakan Um Hanadi peralatan tempur, seperti kendaraan dan senjata. Ini bentuk kerja sama mereka.

DAILY MAIL | YON DEMA

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

5 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

25 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

25 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

34 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

35 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

36 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

37 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

37 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

37 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

37 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya